Monday, 6 May 2024
HomeBeritaPria Berbobot 275 Kg akan Jalani Operasi Tahap Kedua Patah Tulang

Pria Berbobot 275 Kg akan Jalani Operasi Tahap Kedua Patah Tulang

Bogordaily.net – Nasib nahas menimpa pria berbobot 275 kg ini. Tulang patah akibat terjatuh dan tidak sanggup menahan bobotnya, kini ia harus menjalani operasi

Dengan bobot badan seberat itu tentu bukan hal untuk menjalaninya. berjalan saja mungkin kesulitan apalagi terjatuh karena satu kecelakaan.

Pria itu adalah Dwi Ariesta Wardhana (38) warga Malang, Jawa Timur kini dia akan menjalani operasi tahap kedua di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA). Pria berbobot 275 kilogram itu menderita patah tulang kaki usai akibat insiden lift jatuh.

Staf Medis Bagian Orthopedi dan Traumatologi RSSA Malang, dr Agung Riyanto Budi Santoso mengatakan, pasien akan menjalani operasi kedua pada pekan depan. Namun, karena memiliki berat dan lebar yang berlebih, pihaknya perlu menyiapkan meja operasi khusus untuk pasien bersangkutan.

“Meja operasi memiliki lebar maksimal 80 sentimeter dan ukuran tersebut merupakan separuh dari lebar tubuh pasien. Oleh sebab itu, kami memerlukan satu meja operasi tambahan yang digabungkan, sehingga dapat mengakomodir tubuh pasien,” ujarnya mengutip dari suaracom yang melansirnya dari Timesindonesia.co.id, Rabu 11 Mei 2022.

Agung melanjutkan, pihaknya akan bius total terhadap pasien. Sebab, disinyalir bius tak efektif jika dilakukan hanya pada bagian kaki.

“Sebenarnya hanya dilakukan pembiusan di kaki yang patah. Tapi, karena pasien overweight, sepertinya jarum tidak menembus dan kemungkinan akan dilakukan tindakan bius total,” ungkapnya.

Sementara, untuk bagian patah tulang yang ada di kaki kanan dan kiri ternyata cukup banyak. Hal itu diketahui, usai Aries menjalani operasi pertama pada bagian engkel kaki kiri.

“Untuk patah tulang terbuka ada pada bagian engkel kaki kiri. Sedangkan untuk patah tulang tertutup, ada pada bagian engkel kaki kanan, lutut kanan, serta sendi pada bagian telapak kaki kanan. Dan setelah dilakukan observasi, selain memiliki diabetes dan fungsi ginjalnya mengalami penurunan,” bebernya.

Oleh sebab itu, hingga saat ini pihak RSSA Malang masih belum bisa melakukan operasi pada patah tulang tertutup. Tentu, langkah yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan bagian penyakit dalam dan instalasi gizi.

“Kita sudah konsultasikan ke bagian penyakit dalam dan instalasi gizi. Apabila mereka telah memberikan persetujuan untuk tindakan operasi, maka kita lakukan tindakan operatif definitif kepada pasien di Minggu depan,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here