Sunday, 28 April 2024
HomeKota BogorRatusan Siswa SMA Negeri 4 Bogor Diberi Edukasi Kegunaan E-KTP

Ratusan Siswa SMA Negeri 4 Bogor Diberi Edukasi Kegunaan E-KTP

Bogordaily.net – Ratusan pelajar SMA Negeri 4 Bogor diberi edukasi oleh Wali Bima Arya sesaat sebelum mengikuti perekaman (Kartu Tanda Penduduk Elektronik), yang diselenggarakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil () di sekolahnya yang berlokasi di Jalan Dreded, Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa 31 Mei 2022.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, kedatangannya ke SMAN 4 Bogor ini untuk melihat langsung proses perekaman , sekaligus memberikan edukasi tentang manfaat atau kegunaan kartu Identitas Kependudukan

“Ketika ditanya ternyata masih banyak yang belum tahu, soal kegunaan KTP. Jadi hal-hal seperti ini yang harus dilakukan dan Pemerintah Kota (Pemkot), bukan hanya secara administratif tetapi juga secara filosofis memberikan edukasi kepada anak-anak,” kata Bima kepada wartawan di SMAN 4 Bogor.

Kemudian, lanjut Bima, perekaman yang dilakukan di sekolah ini merupakan salah satu program Go To School yang selama ini didorong olehnya untuk memudahkan anak-anak muda dalam mendapatkan haknya agar terdaftar secara resmi sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

“Dimana nantinya mereka memiliki hak pilih untuk digunakan pada saat pemilihan umum (pemilu). Kemudian bisa juga digunakan untuk mengurus berbagai macam keperluan terkait dengan kependudukan, rekening bank dan lain sebagainya,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala SMAN 4 Bogor Hj Emi Rosmiami mengatakan, bahwa pihaknya sangat menyambut baik program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) ini. Menurutnya, program ini luar biasa dan dirinya bangga kepada walikota yang begitu respon, begitu antusias melayani warga, termasuk peserta didik SMAN 4 Bogor.

Pun begitu juga dengan yang sudah menjemput bola dengan datang langsung ke sekolah memberikan pelayanan perekaman kepada anak didiknya. “Saya bangga dengan Pak Wali Kota yang begitu hebat,” ucapnya.

Emi melanjutkan, yang ikut dalam perekaman ini siswa-siswi kelas XI dan XII, dimana anak-anak ini baru berusia 16 tahun, sehingga diperbolehkan untuk ikut direkam dan nanti dicetaknya setelah mereka berusia 17 tahun.

“Kalau yang ikut perekaman ini ada sekitar 300 anak. Saya berpesan kepada anak-anak jangan disalahgunakan indentitas yang sudah dimiliki, gunakanlah hanya untuk hal hal yang positif,” tutupnya.

(Heri Supriatna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here