Tuesday, 7 May 2024
HomeBeritaSampaikan Kompetensi SDM Konstruksi, UIKA Bogor Teken MOU dengan 3 Asosiasi Profesi...

Sampaikan Kompetensi SDM Konstruksi, UIKA Bogor Teken MOU dengan 3 Asosiasi Profesi Konstruksi

Bogordaily.net – Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM Konstruksi Nasional yang berkualitas, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) bekerja sama dengan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penguatan Linkage, yang diselenggarakan pada Senin, 23 Mei 2022 melalui Luring dan Daring.

Sosialisasi ini dihadiri oleh beberapa Asosiasi yang terdiri dari ASTEKINDO, PAKKI, GATAKI, dan ATAKI, serta beberapa Universitas di Indonesia, dan khususnya Kaprodi Teknik Sipil.

Acara dibuka Dekan Fakultas Teknik dan Sains UIKA Bogor, Muhammad Nanang. Kegiatan itu merupakan inisiasi LPJK serta , untuk menghasilkan SDM di dunia konstruksi yang berkualitas.

“Cikal bakal terbentuknya SDM Konstruksi yang berkualitas terdapat di Perguruan Tinggi, oleh karena itu kami menghimbau kepada seluruh Universitas khususnya Kaprodi Teknik Sipil dapat memberikan knowledge serta pembinaan attitude yang baik untuk melahirkan SDM yang berkualitas dan kompeten,” ucap Muhammad Nanang.

Sementara itu, Ketua LPJK Taufik Widjoyono menyampaikan bahwa LPJK, Asosiasi dan Perguruan Tinggi tidak akan lepas dari tanggungjawab untuk menghasilkan SDM Konstruksi yang berkualitas dan juga kompeten, guna menghasilkan infrastruktur yang baik di masa mendatang.

“Seluruh SDM yang bekerja di dunia konstruksi tentunya harus berkualitas dan juga kompeten, dapat dikatakan kompeten jika SDM tersebut telah memiliki sertifikat. Peran asosiasi dan juga perguruan tinggi untuk membentuk karakter seorang SDM konstruksi yang berkualitas sangat penting. Selain itu Perguruan Tinggi dapat memberikan fasilitas untuk terbentuknya LSP P1 yang nantinya dapat menerbitkan sertifikat,” jelas Taufik Widjoyono.

Menurutnya, tidak mudah mempersiapkan tenaga ahli konstruksi yang kompeten, profesional, dan berintegritas.

“Karakter tersebut yang membekali Sarjana Teknik dapat membangun infrastruktur yang berbudaya, beradab, dan humanistis. Niat yang baik itu harus diawali membentuk karakter peradaban manusia konstruksi melalui disiplin, memiliki visi, bergairah kerja keras, dan memiliki rasa hati yang ingin meninggalkan kebaikan bagi generasi penerusnya. Oleh karena itu, tenaga ahli konstruksi harus jujur, sadar mutu, tegas dan berani ambil resiko, tidak konsumtif dan tidak koruptif,” pungkasnya.

Kegiatan itu dilanjutkan dengan diskusi terbuka dan penandatanganan MOU antara Dekan FTS UIKA dengan 3 (tiga) asosiasi profesi konstruksi. Sejatinya SDM yang berkualitas merupakan formula dan kunci utama untuk keberhasilan penyelenggaraan infrastruktur, sehingga kompetensi harus benar-benar diperhatikan. Pemerintah pun sadar bahwa untuk membangun SDM yang berkualitas harus bekerja sama dengan seluruh stakeholder terkait.

Albin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here