Monday, 20 May 2024
HomeViralViral, Lulusan Bintara Polda Metro Curhat Peringkat 35 Tapi tak Diluluskan

Viral, Lulusan Bintara Polda Metro Curhat Peringkat 35 Tapi tak Diluluskan

Bogordaily.net – Seorang lulusan Bintara Polda Metro curhat dan lapor ke Presiden Jokowi karena merasa dicurangi saat kelulusan bintara Polri.

Pemuda itu bernama Farih Fadillah Nur Rizky (21), lulusan Bintara Polri, di media sosial. Fahri Fadillah tidak dapat mengikuti pendidikan Bintara Polri karena tiba-tiba digantikan oleh siswa yang gagal.

Mengenai video ini, Jaya menyebut siswa Bintara 2021 atas nama Fahri Fadilah Nur Rizki (21) digagalkan mengikuti pendidikan karena menderita penyakitnya buta warna parsial. Penyakit tersebut diklaim ditemukan saat tahap supervisi terhadap seluruh siswa berdasar surat keputusan dari Mabes Polri sebelum mengikuti pendidikan.

Kabid Humas Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyebut Fahri awalnya memang telah dinyatakan lulus pada tahap pertama tes calon Bintara 2021.

“Namun setelah itu berdasarkan surat dari Mabes Polri sebelum pada peserta mengikuti pendidikan ada kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap pada peserta yang sudah lulus. Kemudian supervisi yang dipimpin ketua tim menyebutkan yang bersangkutan (Fahri Fadilah) tidak memenuhi syarat dengan temuan buta warna parsial,” kata Zulpan di Jaya, Jakarta, Senin 30 Mei 2022 seperti dikutip dari suaracom.

Menindaklanjuti temuan tersebut, kata Zulpan, pihaknya pun melakukan pemeriksaan lebih mendalam. Pemeriksaan diklaim disaksikan langsung oleh Kabid Dokkes Jaya, Kabid Propam Jaya, Sekretariat SDM Jaya dan orang tua wali Fahri di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada 25 Januari 2022.

“Hasil temuan supervisi tersebut yang dilakukan di RS Polri. Hasilnya yang dipimpin dokter Susan selaku spesialis mata hasilnya buta warna parsial. Ini yang membuat yang bersangkutan tidak bisa mengikuti pendidikan. Karena ini syarat mutlak untuk anggota Polri adalah harus tidak buta warna ini syarat utama dari sisi kesehatan yang harus dipahamkan,” katanya.

Lebih lanjut, Zulpan mengungkap bahwa Fahri sendiri memang tercatat telah tiga kali mengikuti seleksi calon siswa Bintara. Rinciannya pada tahun 2019, 2020, dan 2021.

“Tahun 2019 yang bersangkutan dalam seleksi calon Bintara dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS pada tahap pemeriksaan kesehatan dengan diagnosa buta warna parsial,” ungkapnya.

“Kemudian pada tahun 2020 yang bersangkutan juga mengikuti tes dan gagal dinyatakan tidak memenuhi syarat dengan diagnosa buta warna parsial,” imbuh Zulpan.

Video Curhatnya

Kasus ini sebelumnya di media sosial usai akun Instagram, @jurnalisjunior mengunggah pengakuan Fahri. Dalam video tersebut, Fahri mengaku awalnya dinyatakan lulus seleksi calon siswa Bintara 2021 dengan peringkat 35 dari 1.200 peserta.

“Saya sudah dinas selama enam bulan dan saat mau berangkat pendidikan nama saya digantikan orang yang sudah gagal,” ujarnya.

Fahri tersebut meminta agar dikembalikan haknya kembali untuk ikut pendidikan gelombang dua. Ia juga mengaku sudah berusaha sejak tahun 2018.

“Tapi ketika gelombang dua, nama saya digantikan oleh orang yang sudah gagal,” tutur Fahri sambil menahan tangis. ***

Sumber: Suara.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here