Saturday, 27 April 2024
HomeBeritaBantu Ukraina, AS Lakukan Serangan Siber ke Rusia

Bantu Ukraina, AS Lakukan Serangan Siber ke Rusia

Bogordaily.net – Amerika Serikat () akhirnya mengakui telah membantu melakukan serangan siber atau dunia maya untuk melumpuhkan Rusia.

Direktur Jenderal Badan Keamanan Nasional () Paul Nakasone mengatakan bahwa untuk melakukan operasi ofensifnya, Amerika menerjunkan spesialis Komando Siber ke , dilansir dari Sky News, Kamis 2 Juni 2022.

Dalam wawancara yang dilakukan di sela-sela konferensi siber di Estonia itu Nakasone juga mengungkapkan bahwa penyadap AS melakukan perang informasi, dengan bantuan perusahaan media seperti CNN.

Dalam wawancara dengan Sky, sang jenderal mengatakan spesialis siber AS telah dikerahkan ke 16 negara di luar negeri atas undangan pemerintah sekutu mereka, untuk berburu mencari peretas asing dan mengidentifikasi alat yang mereka gunakan.

“Kami pergi pada Desember 2021 atas undangan pemerintah Kiev untuk datang dan berburu bersama mereka. Kami tinggal di sana selama hampir 90 hari,” kata Nakasone, dikutip dari RMOL.

Tim ini meninggalkan pada bulan Februari, bersama dengan semua pasukan AS lainnya, menjelang serangan Rusia.

Nakasone juga mengkonfirmasi – untuk pertama kalinya, menurut Sky – bahwa AS melakukan operasi peretasan ofensif untuk mendukung .

“Kami telah melakukan serangkaian operasi di seluruh spektrum penuh, ofensif, defensif, dan operasi informasi,” kata Nakasone.

Menurut sang jenderal, perbedaan antara perang informasi Rusia dan AS adalah bahwa Moskow berbohong sementara Washington mengatakan yang sebenarnya. Sebagai contoh, dia mengutip kasus tahun 2020 tentang “peternakan troll” yang katanya sedang dikembangkan Rusia di Afrika. dan Komando Cyber ​​merespons dengan memberi tahu FBI dan juga CNN.

Pejabat intelijen AS mengakui kepada NBC News pada bulan April bahwa mereka telah membocorkan informasi intelijen ke media tentang konflik di yang “tidak solid” atau dibuat-buat dalam beberapa kesempatan, untuk memenangkan “” melawan Rusia.

“Informasi yang salah adalah bagian dari upaya untuk merusak propaganda Moskow dan mencegah Rusia mendefinisikan bagaimana perang dirasakan di dunia,” kata mereka.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here