Friday, 26 April 2024
HomeEkonomiBarang Impor Laris di E-Commerce, UMKM Lokal Terancam Gulung Tikar

Barang Impor Laris di E-Commerce, UMKM Lokal Terancam Gulung Tikar

Bogordaily.netCross-Border Selling atau penjualan lintas negara di platform dinilai bisa membunuh produk-produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah () lokal. Karena itu pemerintah berencana membatasi praktik cross-border selling mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama pelaku .

Praktik cross-border di e-commerce dapat membunuh karena para peritel asing menjual produk dengan harga yang sangat murah. Sebaliknya, dalam negeri belum mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri tersebut.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Nining Indroyono Soesilo menyambut rencana pemerintah membatasi penjualan produk dari luar negeri yang difasilitasi e-commerce asing.

“Kebijakan tersebut akan sangat baik bagi pelaku lokal dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan penjualan,” kata Nining dalam keterangannya dikutip Suara.com Selasa, 28 Juni 2022.

Selama ini transaksi dalam platform cross-border juga tidak berkontribusi pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sehingga pemerintah tidak mendapatkan benefit dari transaksi tersebut. Bahkan negara juga dirugikan karena tidak dapat memungut pajak.

Menurut Nining, selain membatasi praktik cross-border selling, secara pararel pemerintah juga perlu mendukung pelaku dalam meningkatkan kemampuannya.

“Untuk bisa bersaing, harus bisa naik kelas dulu dan hal itu dibutuhkan proses investasi dan tahapan pembelajaran, mulai dari yang paling dasar sampai mereka expert. Jika hal itu dilakukan, usaha mereka akan terus berkembang sekaligus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut Nining mengakui, kebijakan pembatasan dilakukan untuk menangkis praktik cross-border selling akan berdampak pada konsumen. Lantaran, konsumen akan sulit mendapatkan harga yang lebih murah.

“Selama ini konsumen mendapatkan harga yang lebih murah dari adanya praktik cross-border selling di e-commerce asing. Tentu mereka akan merasa dirugikan jika ada pembatasan oleh pemerintah. Karena itulah, penting sekali adanya edukasi dan kampanye kepada konsumen untuk mencintai produk-produk dalam negeri, khususnya produk dari . Dan fokus pada kualitas produk,” ungkapnya.

Cross-border selling dianggap merugikan yang harus bersaing dengan peritel asing yang memproduksi barang sendiri sehingga harganya sangat murah, bahkan tidak masuk akal. Terlebih produk-produk cross-border juga tidak melewati perpajakan yang seharusnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here