Friday, 17 May 2024
HomeKulinerDongkal Cemilan Tradisional Betawi yang Mulai Hilang

Dongkal Cemilan Tradisional Betawi yang Mulai Hilang

Bogordaily.net – Hampir setiap daerah memiliki kudapan dengan ciri khasnya masing-masing. Seperti salah satunya yakni dongkal, khas yang kini susah ditemukan.

Dongkal adalah salah satu camilan yang lezat dan harus dijaga keberadaannya agar tak menghilang dari peredaran.

Dongkal atau dodongkal merupakan kudapan asal . Namun, kue sejenis juga ditemukan di Jawa Barat dan dikenal dengan nama awug. Dongkal terbuat dari beras yang ditumbuk hingga halus sampai menjadi tepung. Kemudian, tepung yang sudah halus diisi gula aren lalu dikukus.

Wadah untuk mengukus dongkal adalah kukusan dari anyaman bambu berbentuk kerucut seperti tumpeng. Dalam bahasa Sunda, kukusan tersebut disebut aseupan.

Kemudian, kukusan dimasukkan ke dalam alat pengukus yang disebut seeng, bentuknya seperti dandang tetapi bagian tengahnya meramping sementara bagian leher dan dasarnya lebih lebar. Bentuk seeng tersebut bisa membuat uap tetap berada di dalam dandang sehingga kuenya pun selalu hangat saat sudah matang.

Setelah matang, penampilan dongkal mirip tumpeng putih, tetapi ada garis belang-belang berlapis dari gula aren. Jika sudah siap disantap, dongkal akan dipotong jadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah dinikmati.

Kemudian, untuk melengkapi makan dongkal akan diberi taburan parutan kelapa sehingga rasanya lebih lezat lagi dengan perpaduan manis dan gurih.

Bila mencoba dongkal pertama kalinya, Anda mungkin akan teringat pada kue putu yang juga terbuat dari tepung beras dan gula aren. Perbedaan kedua hidangan ini adalah tekstur dongkal yang lebih kenyal dibanding putu.

Dongkal juga tidak diberi pewarna hijau seperti putu. Pun dari segi bentuknya jauh berbeda karena putu dibuat dalam cetakan dari potongan bambu.

Biasanya dongkal disantap sebagai menu sarapan atau camilan sore sebagai teman minum secangkir teh hangat.

Konon, dongkal pada zaman dahulu sering disajikan pada upacara adat. Namun, saat ini camilan manis-gurih tersebut sudah bisa dinikmati sebagai makanan sehari-hari. Sayangnya, penganan ini pun semakin sulit dicari. Bahkan, di pasar-pasar di sekitar Jabodetabek dan Jawa Barat pun tak semuanya mudah menemukan pedagang kue dongkal.

Jajanan satu ini sebenarnya termasuk murah meriah. Satu porsinya biasa dikemas dalam sebuah wadah kotak dan dijual dengan harga Rp10-15 ribuan saja.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here