Wednesday, 1 May 2024
HomeNasionalJokowi Minta G7 dan G20 Segera Atasi Krisis Pangan, Ditunggu di Bali

Jokowi Minta G7 dan G20 Segera Atasi Krisis Pangan, Ditunggu di Bali

Bogordaily.net – Presiden Joko Widodo () menyerukan negara G7 dan G20 untuk bersama-sama mengatasi krisis . Dia menegaskan krisis pangan bila tak segera diantisipasi akan menyeret rakyat negara-negara berkembang ke jurang kelaparan dan kemiskinan ekstrim.

Hal tersebut Presiden tegaskan saat menyampaikan pandangannya pada KTT G7 sesi II dengan topik ketahanan pangan dan kesetaraan gender, yang berlangsung di Elmau, Jerman, Senin, 27 Juni 2022.

“323 juta orang di tahun 2022 ini, menurut World Food Programme, terancam menghadapi kerawanan pangan akut. G7 dan G20 memiliki tanggung jawab besar untuk atasi krisis pangan ini,” tegas Presiden , melansir situs Presiden Republik Indonesia 28 Juni.

“Mari kita tunaikan tanggung jawab kita, sekarang, dan mulai saat ini,” ajak Presiden kepada kepala negara dan pemerintahan yang hadir.

Menurut Presiden, pangan adalah permasalahan Hak Asasi Manusia yang paling dasar. Para perempuan dari keluarga miskin dipastikan menjadi yang paling menderita menghadapi kekurangan pangan bagi anak dan keluarganya.

“Kita harus segera bertindak cepat mencari solusi konkret. Produksi pangan harus ditingkatkan. Rantai pasok pangan dan pupuk global, harus kembali normal,” papar Presiden .

Lebih jauh Presiden menegaskan pentingnya dukungan negara G7, untuk mereintegrasikan ekspor gandum Ukraina dan ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global.

Menurut Presiden, terdapat dua cara untuk merealisasikan hal tersebut. Yang pertama adalah fasilitasi ekspor gandum Ukraina dapat segera berjalan. Yang kedua, komunikasi secara proaktif kepada publik dunia bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi.

“Komunikasi intensif ini perlu sekali dilakukan, sehingga tidak terjadi keraguan yang berkepanjangan di publik internasional. Komunikasi intensif ini juga perlu dipertebal dengan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti Bank, asuransi, perkapalan dan lainnya,” terang Presiden.

Selain pangan, Presiden juga menyoroti dampak perang yang terjadi terhadap rani pasok pupuk.

“Khusus untuk pupuk, jika kita gagal menanganinya, maka krisis beras yang menyangkut 2 milyar manusia terutama di negara berkembang dapat terjadi,” tandas Presiden .

Di akhir sambutannya, Presiden kembali mengundang para pemimpin G7 untuk hadir dalam KTT G20 di Bali, Indonesia.

“Saya tunggu para pemimpin G7 untuk hadir dalam KTT G20. Sampai jumpa di Bali, 15-16 November 2022,” pungkas Presiden .

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here