Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaMengenal Rompi Penurun Suhu Khusus Jemaah Haji yang Terserang Heat Strok

Mengenal Rompi Penurun Suhu Khusus Jemaah Haji yang Terserang Heat Strok

Bogordaily.net – Saking panasnya suhu di tanah suci memicu sejumlah jemaah haji terserang heat stroke. Untuk mengantisipasi hal itu maka sudah disiapkan .

Rompi ini disiapkan khusus. Kemampuan rompi ini untuk pertolongan pertama pada jemaah yang terserang Heat stroke.

Apa itu ?

Rompi in menggunakan teknologi carbon cool, menjadi pertolongan pertama bagi hemaah haji. Rompi ini juga digunakan oleh para petugas hati yang bertugas di wilayah Armuzna.

ini merupakan inovasi pelayanan kesehatan di musim haji 1443 H, untuk penanganan kasus heat stroke yang mungkin terjadi di musim ini,” ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS, dalam keterangannya.

Sebanyak 10 Jaket sudah disiapkan untuk petugas, sementara 20 jaket disiapkan untuk pertolongan pertama pada Jemaah heat stroke.

Rompi ini merupakan hasil kolaborasi antara Dr dr Rr Suzy Indharty MHA MKes SpBS(K) dari Fakultas Kedokteran USU Medan dengan dosen Fakultas Teknik UNS solo. Ia mengatakan bahwa pengukuran suhu dan tanda vital jemaah menjadi parameter dalam penggunaan rompi set ini.

“Suhu diukur secara kontinu, dan akan dihentikan setelah suhu pasien turun mencapai 38 derajat, untuk kemudian diberikan terapi standar lainnya,” ujar dr. Suzy seperti dikutip dari suaracom.

Penggunaan tekno cool bukan tanpa sebab. Daya tahan dingin yg lama dan titik leleh menjadi alas alasan utama teknologi ini digunakan

“Bisa bertahan 8-12 jam, jauh lebih lama dibandingkan dengan penggunaan es atau ice gel, tidak cepat mencair, dan tidak basah” tambahnya.

Koordinator Surveilans PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan Prof. Rustika, SKM, MSi memastikan teknologi Ini sangat dibutuhkan untuk penanganan heat stroke pada Jemaah Haji. Inovasi ini perlu mendapatkan dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional agar dapat digunakan secara massal.

“Teknologi dan inovasi baru dalam penanganan heat stroke sangat dibutuhkan. Pengembangan penelitian selanjutnya dilakukan dengan kolaborasi dengan BRIN, bagaimana bisa digunakan selanjutnya karena cuaca terlalu panas di Arab Saudi mencapai,” kata Prof Rustika.

sumber: suara.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here