Friday, 29 March 2024
HomeBeritaSukses, Transplantasi Ginjal Tanpa Minum Obat Imunosupresan

Sukses, Transplantasi Ginjal Tanpa Minum Obat Imunosupresan

Bogordaily.net – Dunia medis kembali menyampaikan kabar gembira, khususnya di bidang . Tiga anak dengan penyakit genetik langka sukses menjani operasi tranplantasi ginjal tanpa memberi mereka obat penekan kekebalan atau imunosupresan.

Umumnya, penerima organ harus meminum obat imunosupresan selama sisa hidup untuk mencegah sistem kekebalan menolak organ baru di dalam tubuhnya.

Namun, efek samping obat tersebut adalah meningkatkan risiko infeksi dan kanker. Dalam beberapa kasus, imunosupresan tidak efektif, sehingga tubuh menolak organ tersebut.

Dalam operasi ini, dokter mencoba sel punca dari sumsum tulang pendonor organ ke penerima, bersamaan dengan ginjalnya.

Sejauh ini, tidak satu pun dari ketiga pasien mengalami penyakit graft-versus-host (GvHD) parah dan mereka juga tidak memerlukan obat imunosupresan dalam jangka panjang.

“Ini terobosan,” tanggap kepala bedah Program dan Pankreas di Pusat Medis Universitas Pittsburgh, Amit Tevar, dilansir Live Science.

Ketiga penerima tersebut Krus Davenport (8), Paizlee (7), dan satu anak lainnya, mereka menderita penyakit kekebalan langka disebut Schimke immuno-osseous dysplasia (SIOD).

Kondisi langka mereka menyebabkan penyakit ginjal kronis dan kegagalan sumsum tulang. Sehingga mereka membutuhkan transplatasi ginjal serta sel induk.

Pendonor ketiga anak tersebut adalah orang tua masing-masing.

Pertama, dokter menyelesaikan sel punca. Lalu, lima sampai 10 bulan kemudian setelah anak pulih, dokter menstranplantasi ginjal.

Ketiga pasien sekarang telah hidup dengan ginjal baru yang berfungsi sepenuhnya selama 22 hingga 34 bulan.

“Mereka menjalani semuanya, pergi ke sekolah, pergi berlibur, mereka berolahraga. Mereka menjalani kehidupan yang benar-benar normal,” kata penulis utama laporan dan profesor pediatri di Stanford, Alice Bertania.

Teknik operasi, yang dinamai DISOT untuk organ kekebalan ganda atau padat, menerima persetujuan BPOM AS (FDA) pada 27 Mei untuk merawat pasien dengan kondisi tertentu, yang berdampak pada ginjal.

Sumbe: suara.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here