Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaWarga Tewas Overdosis, Thailand Larang Remaja Pakai Ganja

Warga Tewas Overdosis, Thailand Larang Remaja Pakai Ganja

Bogordaily.net– Pasca warga tewas lantaran diduga overdosis mariyuana, negara itu kini melarang warga di bawah 20 tahun mengonsumsi .

Sebagaimana dilansir CNN Indonesia, Bangkok Post melaporkan, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Kesehatan Masyarakat , Anutin Charnvirakul, meneken aturan itu pada Kamis, 16 Juni 2022.

Berdasarkan aturan tersebut, warga berusia di bawah 20 tahun tak diizinkan memiliki dan menggunakan tanaman yang berhubungan dengan , kecuali mengantongi izin dokter.

Anutin memastikan pemerintah juga akan mengeluarkan aturan untuk membatasi atau melarang konsumsi di tempat umum dan mengontrol dalam makanan.

Aturan Departemen Pengobatan Tradisional dan Alternatif menyebut warga dilarang menggunakan ganja di tempat-tempat umum, di antaranya lembaga pendidikan, toko serba ada, dan lembaga negara. Selain itu, mereka juga melarang perempuan yang tengah hamil dan setelah melahirkan mengonsumsi ganja.

“Kami belum menyebutkan penggunaan kuncupnya, terutama penggunaannya dalam makanan. Sejauh ini, kami memiliki undang-undang soal kandungan THC,” demikian pernyataan departemen itu.

Sementara itu THC merupakan senyawa psikoaktif utama dalam ganja, yang membuat orang merasa melayang. Berdasarkan aturan , kadar THC dalam ganja tak boleh melebihi 0,2 persen.

Kementerian Kesehatan juga sudah mengeluarkan pedoman soal penggunaan ganja dalam memasak. Menurut pedoman tersebut, warga tidak boleh mengonsumsi lebih dari dua kali makan yang mengandung ganja setiap hari.

Konsumsi ganja yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan otak. Mereka juga mengingatkan bahwa penggunaan ganja di kalangan anak-anak dapat memengaruhi perkembangan otak.

Aturan-aturan itu, kata Anutin, akan menjadi alat bagi pejabat dalam mengendalikan penggunaan dan mencegah penyalahgunaan ganja.

Anutin menegaskan kembali aturan-aturan ini setelah empat warga, termasuk siswa berusia 16 dan 17 tahun, dilaporkan dirawat di rumah sakit karena diduga overdosis ganja. Satu di antaranya akhirnya meninggal.

Meski demikian, Anutin menekankan bahwa warga itu meninggal bukan karena overdosis ganja, melainkan gagal jantung.

meresmikan penggunaan dan penanaman ganja untuk keperluan medis dan bisnis pada 9 Juni lalu. Pemerintah ingin meningkatkan taraf kesehatan warga dan perekonomian negara.

Sebelumnya diberitakan  diduga overdosis ganja, empat warga dilarikan ke rumah sakit. Satu di antaranya dilaporkan tewas.

Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, mengatakan empat orang dengan gejala overdosis ganja itu dilarikan ke rumah sakit yang dikelola oleh Departemen Layanan Medis Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA).

Salah satu dari mereka, laki-laki berusia 51 tahun, mengalami nyeri dada dan meninggal dunia karena gagal jantung di Rumah Sakit Charoen Krung Pracharak.

Korban lainnya merupakan laki-laki berusia 17 tahun dan 25 tahun. Mereka mengalami palpitasi atau jantung berdetak lebih kencang usai mengonsumsi ganja. Keduanya dirawat di Rumah Sakit Taksin.

Satu korban lagi merupakan anak berusia 16 tahun yang dilarikan ke unit perawatan intensif di Rumah Sakit Luang Phor Taweesak Chutinataro Uthit karena diduga overdosis ganja.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here