Friday, 29 March 2024
HomeNasionalCatat Waktunya! Fenomena Hujan Meteor di Akhir Juli

Catat Waktunya! Fenomena Hujan Meteor di Akhir Juli

Bogordaily.net – Akan ada fenomena di akhir Juli. Badan Riset dan Inovasi Nasional () mengatakan fenomena Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids akan terjadi pada akhir Juli 2022 di langit selatan dan dapat diamati dari wilayah Indonesia.

Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Thomas Djamaluddin menjelaskan, sekitar lima meteor per jam diperkirakan tampak melintas di langit. Alpha-Capricornids berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi.

Alpha-Capricornids ini, kata dia, bisa diamati pada 30 – 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur. Namun waktu terbaik adalah setelah lewat tengah malam di arah langit selatan.

“Debu-debu komet yang berukuran kecil memasuki atmosfer bumi lalu terbakar menampakkan seperti bintang jatuh. Walau jumlah meteornya sedikit, kadang-kadang ini menampakkan meteor terang dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar,” katanya Jumat 15 Juli 2022 seperti dikutip suara.com dari antara.

Sementara Delta Aquariids dapat diamati pada 29-30 Juli 2022 mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur. Puncaknya sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan.

ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber ini,” ujarnya.

Ia mengatakan gabungan dua hujan meteor di langit selatan menjadi daya tarik bagi pengamat langit di Indonesia. Diharapkan, kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya pada Juli membuat pengamatan hujan meteor lebih menarik.

Menurut dia hujan meteor tersebut tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km.

Untuk menyaksikan hujan meteor dengan lebih baik, perlu memilih lokasi pengamatan yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan.

Pengamatan meteor lebih baik tanpa alat, karena mata mempunyai medan pandang yang lebih luas.

Hujan meteor merupakan fenomena astronomi tahunan yang terjadi ketika sejumlah meteor tampak meluncur silih berganti dari titik tertentu di langit. Meteor tampak seperti bintang jatuh atau bintang berpindah. Meteor adalah batuan atau debu antar-planet yang memasuki atmosfer lalu terbakar karena gesekan atmosfer. (suara.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here