Friday, 19 April 2024
HomeNasionalHarganya Masih Pedas, Ini Cara Mudah Menanam Cabai di Rumah

Harganya Masih Pedas, Ini Cara Mudah Menanam Cabai di Rumah

Bogordaily.net –  Bikin pusing, harga semakin melambung dan belum juga turun. Untuk menyiasatinya, cobalah cara mudah di rumah berikut ini.

Cara rawit tidak begitu sulit diterapkan. Cabai rawit ini memang sangat cocok ditanam di daerah tropis seperti di Indonesia.

Apalagi dengan banyaknya orang Indonesia yang gemar menggunakan cabai rawit untuk makanan, tentunya cabai rawit bisa jadi keuntungan sendiri.

Berikut cara mudah cabai rawit dari berbagai sumber,Rabu, 20 Juli 2022.

1. Bibit Cabai

Pertama-tama tentu saja kamu harus memiliki bibit cabai yang berkualitas. Cukup mudah memilih bibit cabai. Pilihlah bibit cabai yang masih segar. Kupas cabai lalu ambil bijinya. Setelah itu jemur di bawah sinar matahari sampai kering.

Cara lain untuk mendapatkan bibit cabai adalah dengan membeli bibit cabai di toko. Namun jika kamu hendak cabai dalam skala kecil, lebih baik membuat bibitnya sendiri. Bibit cabai yang dijual di toko biasanya dalam sekala besar dan tentu saja maha.

2. Media tanam dan penanaman

Jika cabai di pot atau polybag, gunakan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.

Media tanam dan penanaman Jika cabai di pot atau polybag, gunakan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.

3. Perawatan

Perawatan yang baik tentu akan menghasilkan tanaman cabai yang sehat, subur, dan berbuah lebat.

Semua elemen perawatan, seperti penyiraman, penyiangan, dan pemupukan, harus dilakukan secara disiplin serta sabar.

Lakukan penyiraman setiap hari pada pagi atau sore hari jika tidak hujan, sedangkan penyiangan dilakukan sebanyak sekali dalam dua minggu dengan cara membuang rumput-rumput liar yang ada di dalam dan di sekitar pot atau polybag.

Pangkas tunas samping serta sebagian daun yang telah tumbuh hingga ketinggian 15-25 cm dari permukaan tanah. Pemangkasan bertujuan untuk menghindari percikan air penyiraman yang menempel di sejumlah bagian tanaman.

4. Pemupukan

Setelah tanaman berusia 1 bulan, mulai berikan pupuk kimia atau NPK. Kemudian, siram media tanam dengan larutan pupuk sebanyak 200 ml setiap 10 hari sekali.

Sebagai alternatif, gunakan pupuk tambahan, seperti air cucian beras, air cucian daging atau ikan, pupuk cair (urine ternak), dan pupuk nabati seperti daun Titonia.

Saring air cucian beras atau air cucian daging dan ikan sebelum digunakan. Jika memilih urine ternak, gunakan yang telah difermentasi.

5. Pengendalian Hama

Hama yang banyak menyerang tanaman cabai rawit antara lain ulat tanah, ulat grayak, ulat buah, kutu kebul, kutu daun, trips dan tungau.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT), yaitu melakukan budidaya secara sehat yang diawali dengan pemilihan varietas tahan, benih yang bebas serangan OPT, perlakuan benih, sterilisasi media semai, penyiraman, sanitasi lahan dan pemupukan secara teratur, serta pengamatan rutin setiap pagi dan sore hari.

Pengamatan rutin pada pagi dan sore dilakukan karena umumnya hama menghinggapi tanaman pada pagi dan sore hari sampai malam. Jika ditemukan hama, langsung dilakukan pengendalian secara mekanik, yaitu dengan mengambil hama dan membunuhnya.***

Editor: Riyaldi Suhud

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here