Sunday, 19 May 2024
HomePolitikKIB Harus Perjelas Program Warisan Jokowi yang Akan Dilanjutkan

KIB Harus Perjelas Program Warisan Jokowi yang Akan Dilanjutkan

Bogordaily.net – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Partai Golkar, PAN dan PPP berkomitmen untuk melanjutkan legacy atau warisan Pemerintahan Joko Widodo (). KIB berkomitmen melanjutkan pekerjaan dan visi ke depan.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar bersama PAN dan PPP adalah koalisi yang akan melanjutkan legacy atau warisan pemerintahan Presiden Joko Widodo ().

Bagi KIB, ada pekerjaan dan visi yang perlu dilanjutkan. Terkait hal ini, Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengatakan KIB patutnya memperjelas pernyataan tersebut.

Pemerintahan saat ini masih mempunyai beberapa program yang belum kelar seperti pemindahan ibu kota negara (IKN) dan pembangunan infrastruktur.

“Jadi harus dicek dulu apa yang dimaksudkan dengan melanjutkan warisan. Apakah yang dimaksudkan adalah the whole story, keseluruhan dari kebijakannya , mulai Nawa Cita sampai 5 visi besar itu? Jadi kita gak tahu,” kata Siti Zuhro, Sabtu, 16 Juli 2022.

Menurut Wiwiek, Pemerintahan periode pertama mempunyai 9 program prioritas dalam Nawacita. Sedangkan pada pemerintahan periode kedua, mengetengahkan 5 visi yakni pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia (SDM), mengundang investasi seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi, dan menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran.

Dari semua visi dan program tersebut, Wiwiek pun mempertanyakan warisan yang akan dilanjutkan oleh KIB.

“Pertama itu Nawacita. Yang terakhir ini periode kedua itu hanya 5 visi besar, membangun infrastruktur, SDM, investasi, tentang APBN dan formasi birokrasi. Atau hanya secara umum?” tukasnya.

Menurut dia, meskipun banyak warisan yang bagus dan patut dilanjutkan tapi ada juga peninggalan Pemerintahan yang kurang elok yakni polarisasi masyarakat yang muncul sejak Pilpres 2019.

“Contoh legacy buruknya adalah konflik di tengah masyarakat, terjadi pembelahan. Apa itu legacy? Apakah itu yang dimaksudkan? Karena tidak bisa dituntaskan oleh Jokowi. Sampai saat ini tidak ada greget, gregetnya cuma IKN, infrastruktur,” ungkapnya.

Untuk itu, Siti Zuhro menekankan pentingnya KIB untuk memperjelas program yang akan dilanjutkan dari Pemerintahan Jokowi. Menurutnya, publik pada era ini sudah mengedepankan rasionalitas, dibanding hanya menerima program yang masih samar-samar.

“Kita sudah say good bye dengan era analog, era yang cuma dicekokin saja. Itu era dulu. Saat ini enggak bisa lagi hal-hal yang seperti diberlakukan,” tandasnya.

Apalagi, Wiwiek menambahkan pada Pemilu 2024 ini mayoritas adalah pemilih berusia muda. Para pemilih itu tentu akan mengedepankan rasionalitas.

“Orang-orang muda berusia 45 ke bawah, usia 17 tahun pemilih pemula sampai 45 itu mendominasi nanti, mayoritas. Masak diberikan suguhan-suguhan yang tidak rasional,” pungkasnya.***

(Riyaldi Suhud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here