Saturday, 27 April 2024
HomeBeritaProfil Draupadi Murmu, Capres Terkuat dari Suku Miskin di Pedalaman India

Profil Draupadi Murmu, Capres Terkuat dari Suku Miskin di Pedalaman India

Bogordaily.net– Politikus wanita dari komunitas suku pedalaman , tengah menyedot perhatian di tengah pemilihan presiden di negara itu. Ia juga mendapat cukup banyak kursi di legislatif federal, setelah legislator memberikan suaranya untuk memilih presiden berikutnya. yang diusung Partai Bharatiya Janata (BJP) digadang-gadang menjadi calon presiden (capres) terkuat. Dirangkum Akurat.co dari berbagai sumber, berikut sosok .

lahir pada 20 Juni 1958 dan berasal dari suku Santhal. Santal atau Santhal dikenal sebagai kelompok etnis Munda yang berasal dari Asia Selatan. Dalam hal populasi, Santhal menjadi suku terbesar di negara bagian Jharkhand, . Mereka juga ditemukan di negara bagian Assam, Tripura, Bihar, Chhattisgarh, Odisha, dan Benggala Barat.

Suku Santal juga dikenal hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga mereka menetap di desa secara terpisah dari komunitas lain. Mereka biasanya tinggal di dekat kawasan hutan.

Murmu berasal dari komunitas suku Santhal di distrik Mayurbhanj, Odisha. Ayahnya, Biranchi Narayan Tudu adalah seorang petani di desa Baldaposi di distrik tersebut. Baik ayah dan kakeknya, keduanya juga dikenal sebagai kepala desa di bawah Panchayati Raj, sebuah sistem pemerintahan lokal yang dikelola secara mandiri, yang biasanya ada di desa-desa .

Murmu akhirnya membuktikan bahwa seorang gadis suku bisa memperoleh gelar Sarjana Seni dari Ramadevi Women's College di Bhubaneswar. Beberapa tahun kemudian, ia menjabat sebagai asisten junior di departemen irigasi dan listrik di pemerintahan Odisha.

Sebelum terjun ke politik, capres pilihan PM Narendra Modi ini pernah menjadi seorang guru sekolah. Profesi itu ia lakoni setelah berhenti dari pekerjaannya di Bhubaneswar dan kembali ke Rairangpur untuk mengurus keluarganya.

Sebagai guru di Sekolah Integral Sri Aurobindo, Murmu menolak menerima gaji. Baginya, pekerjaan sebagai pengajar adalah bentuk pelayanan.

Selama ini Murmu banyak dikaitkan dengan pekerjaan sosial. Ia bahkan telah mengumumkan untuk menyumbangkan matanya dalam program Run of Vision yang diselenggarakan oleh Kashyap Medical College, Ranchi.

Dalam kehidupan pribadinya, Murmu telah mengalami banyak tragedi. Ia dan suaminya memiliki tiga anak, dua laki-laki, dan satu perempuan. Pada tahun 2014, ia kehilangan suaminya, Shyam Charan Murmu. Selain itu, ia juga ditinggal mati kedua putranya.

Namun tidak banyak informasi yang tersedia tentang kematian seorang putra dan suaminya. Akan tetapi, pada tahun 2009, kematian misterius putra kedua Murmu diterbitkan dalam laporan media.

Terlahir dalam keluarga suku yang berjuang melawan kemiskinan di salah satu distrik paling terpencil dan terbelakang, masa kecil Murmu penuh dengan tantangan. Namun, wartawan dan aktivis Nigamananda Patnaik, terlihat menggambarkan bahwa capres itu sudah menunjukkan keberaniannya sejak dini. Ia berhasil mendapatkan perhatian seorang menteri hingga diberi bantuan untuk sekolah.

Sebelumnya diberitakan India memilih presiden baru. Pemungutan suara mulai dilakukan anggota parlemen India. Pemenang pilpres nantinya akan menggantikan Ram Nath Kovind.

Pemilihan tersebut kemungkinan akan dimenangkan oleh politikus perempuan dari Partai Bharatiya Janata (BJP). Partai tersebut diketahui berkuasa di India dan berasal dari kelompok etnis minoritas.

Dilansir dari VOA Indonesia, pemilihan sebagai presiden merupakan sebuah formalitas, sebab Perdana Menteri India Narendra Modi menguasai cukup banyak kursi di parlemen federal maupun negara bagian untuk dapat mendorong kandidat yang disukainya. Ia juga kemungkinan akan mendapat dukungan dari partai-partai regional lainnya di majelis-majelis negara bagian.

Di India, presiden dipilih oleh sebuah lembaga pemilihan yang terdiri dari anggota parlemen di kedua majelis Parlemen dan anggota terpilih dari majelis-majelis legislatif di semua negara bagian.

Sebagian besar peran presiden juga bersifat seremonial, tetapi posisinya bisa menjadi penting ketika terjadi ketidakpastian politik, seperti ketika tidak adanya partai politik yang memiliki suara mayoritas di parlemen, di mana kantor presiden mengambil alih kekuasaan yang lebih besar.***

(Riyaldi Suhud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here