Sunday, 28 April 2024
HomeViralViral, Pujian Netizen Muhammadiyah-NU Bestie Selamanya

Viral, Pujian Netizen Muhammadiyah-NU Bestie Selamanya

Bogordaily.net – Sebuah video tentang hubungan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) banjir pujian netizen. Mereka menyebut Muhammadiyah – Nu Bestie selamanya.

Video itu adalah video seorang pria mendapat undangan untuk menghadiri tahlilan dari warga Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam video yang diunggah akun Instagram @timelinejowo, pria itu mengaku sebagai warga Muhammadiyah memperlihatkan undangan tahlilan untuk dirinya dari warga NU.

Terlihat jelas dalam video tersebut, kertas berwarna hitam putih tersebut tertulis ‘Undangan kirim doa dan tahlil'.

“Berangkat nggak ya? kan aku orang Muhammadiyah,” tulis keterangan unggahan tersebut, 24 Juli 2022.

Meski demikian, sang pria yang tak diketahui namanya tersebut tetap memenuhi undangan tersebut. Terlihat pada video, sang pria sudah berada di sebuah rumah warga setempat bersama bapak-bapak lainnya.

Tak sampai disitu, warga Muhammadiyah juga senang menghadiri tahlil tetangganya karena pulang-pulang mendapat sebuah bingkisan atau berkat.

“Alhamdulillah,” tulis keterangan pria di balik konten video.

Sontak saja, tersebut mendapat tanggapan dari warganet di kolom komentar. Sebagian besar memberikan pujian.

“Respect banget ke orang-orang yang seperti ini,” tulis @maha****.

“Setuju. Kami sekeluarga juga demikian. Niatkan buat silaturahmi,” tambah @elizab****.

“Aku ya Muhammadiyah diundang tahlilan, manakibpan, tibak'an, dan lain-lain tetep gaaasske. Kan Muhammadiyah NU bestie selamanya,” timpal @oyx****.

“Berangkat, nggak berangkat nggak masalah, yang penting saling menghormati dan rukun sama masyarakat,” tambah @gaza****.

Sementara melansir laman Muhammadiyah.or.id, dalam Fatwa Tarjih yang terdapat di Majalah Suara Muhammadiyah No. 11 tahun 2003 disebutkan bahwa tahlilan yang dilarang ialah ucapacara yang dikaitkan dengan tujuh hari kematian, atau empat puluh hari atau seratus hari dan sebagainya sebagaimana dilakukan oleh pemeluk agama Hindu.

Apalagi harus mengeluarkan biaya besar, yang kadang-kadang harus pinjam kepada tetangga atau saudaranya, sehingga terkesan tabzir atau berbuat mubazir).

Tulisan itu juga menjelaskan jika pada masa Rasulullah saw pun perbuatan semacam itu dilarang. Pernah beberapa orang Muslim yang berasal dari Yahudi, yaitu Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya, minta izin kepada Nabi saw untuk memperingati dan beribadah pada hari Sabtu, sebagaimana dilakukan mereka ketika masih beragama Yahudi, tetapi Nabi saw tidak memberikan izin, dan kemudian turunlah Alquran surat Al Baqarah ayat 208. ***

sumber: suara.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here