Bogordaily.net – Berukuran panjang 12 meter, bus itu memiliki bobot maksimal 16 ton dan kapasitas 48 penumpang. Bus listrik salahs satu mahakarya Universitas Indonesia yang telah di riset sejak 2012 oleh 33 orang peneliti.
Dana penelitian dibantu Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada 2018 sebesar Rp 4 miliar dan 2020 senilai Rp 17,6 miliar.
“Perancangan dilakukan selama enam bulan, ini melibatkan banyak sekali tim peniliti, ada mahasiswa teknik, sarjana, ada yang vokasi, kerjaan berat ini, sudah menghasilkan 30 doktor,” kata Ari.
Bus listrik tersebut dapat terwujud berkat dukungan Pemerintah melalui Lembaga Pengembangan Dana Pendidikan (LPDP) yang menginvestasikan dana pengembangan sebesar Rp12,65 milyar untuk pengembangan platform bus listrik dan Rp5 milyar untuk pengembangan sistem penggerak (motor listrik) oleh UI.
Bus listrik UI merupakan hasil program riset bersama antara PT MAB dengan Universitas Indonesia (UI). Sponsornya Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Adapun hasil dari program kerja sama riset ini menggunakan platform MAB sebagai dasar pengembangan.
Bus listrik yang dihasilkan UI, dapat dibeli dengan harga sangat bersaing (sekitar 5 milyar Rupiah) dan sudah sesuai dengan regulasi pemerintah terkait kendaraan yang beroperasi di jalan raya.
Penelitian kendaraan listrik UI juga telah melahirkan perusahaan pemula (startup) teknologi, yaitu PT NSAD yang sangat mumpuni dalam bidang perancangan sistem elektronika dan kendali di tingkat nasional.
Ini adalah peluang besar bagi Indonesia karena bus listrik yang dihasilkan Universitas Indonesia ini tidak hanya produk rancangan dan buatan dalam negeri tetapi juga bermerek nasional. Oleh sebab itu, Pemerintah perlu menciptakan pasarnya dan memberikan insentif industri, pembeli, dan penggunanya.(*)