Bogordaily.net– Israel melakukan penyerangan di Jalur Gaza, Palestina, dalam dua hari hingga Sabtu, 6 Agustus 2022. Dalam penyerangan itu 24 orang, termasuk 6 anak-anak dilaporkan tewas.
Kementerian Kesehatan Jalur Gaza juga mencatat 203 orang terluka akibat gempuran Israel. Berdasarkan catatan Palestina, sebagimana dilansir CNN Indonesia, para anak yang tewas tersebut merupakan korban serangan udara Israel di Jabalia. Namun, Israel membantah pasukan mereka melancarkan serangan di daerah itu.
“Pasukan keamanan Israel tidak menyerang Jabalia dalam beberapa jam belakangan. Insiden ini justru terbukti akibat salah tembak roket yang dilakukan Jihadi Islam,” demikian pernyataan pemerintah Israel yang dikutip AFP.
Gempuran ini bermula saat Jumat, 5 Agustus 2022 Israel melancarkan serangan udara sebagai upaya pencegahan. Menurut mereka, kelompok Jihad Islam tengah menyusun rencana untuk menyerang Israel.
Dalam serangan itu 15 orang tewas salah satunya anak perempuan berusia lima tahun. DI sisi lain 55 warga Palestina lainnya juga terluka.
Jihad Islam kemudian membalas dengan menembakkan lebih dari 100 roket ke arah Israel. Namun, tak ada korban dalam serangan ini.
Israel menyatakan bahwa mereka akan terus menggempur. Serangan itu bahkan bisa bertahan sampai sepekan ke depan.
“[Pasukan] bersiap untuk operasi bertahan hingga sepekan,” kata juru bicara militer Israel kepada AFP.
Ia juga mengatakan bahwa hingga saat ini, belum ada perundingan damai antara Israel dan Hamas. Sumber kelompok milisi Jihad Islam di Palestina juga menegaskan tak akan ada gencatan senjata dalam waktu dekat.
“Untuk gerakan kami, fokusnya di medan perang,” ujar sumber tersebut.
Sementara itu Iran mengutuk serangan Israel di Gaza. Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran bahkan mengatakan Israel akan “membayar harga mahal” atas kejahatan brutal yang menewaskan 24 orang, termasuk anak-anak.
“Israel akan membayar harga mahal lainnya untuk kejahatan baru-baru ini,” kata Kepala Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami, seperti diberitakan Al Jazeera.
“Perlawanan Palestina lebih kuat hari ini daripada sebelumnya. Kelompok-kelompok bersenjata sudah menemukan kemampuan untuk mengelola perang besar,” sambungnya.
Ia juga memastikan Palestina tidak sendirian dalam menghadapi serangan Israel. IRGC Iran dipstikan akan terus ikut dalam perjuangan dalam melawan Israel.***