Bogordaily.net– Korban banjir yang melanda Seoul, Korea Selatan bertambah. Dilaporkan 16 orang telah dikonfirmasi tewas dan hilang akibat banjir termasuk wilayah di pusat dan timur Korea Selatan (Korsel).
Dilansir CNN Indonesia, sehari sebelumnya, korban tewas akibat banjir di Seoul dan wilayah sekitarnya mencapai tujuh orang.
Kantor berita Yonhap melaporkan sebanyak sembilan orang tewas akibat banjir. Sebanyak lima orang berada di Seoul, tiga di Provinsi Gyeonggi, dan satu di Provinsi Gangwon.
Sedangkan tujuh orang hilang akibat bencana ini. Empat dari mereka berada di Seoul, sementara tiga lainnya dari Provinsi Gyeonggi.
Tak hanya itu, sebanyak 17 orang terluka akibat banjir. Total 2.676 rumah dan bangunan terendam, dengan kebanyakan dari mereka ada di Seoul. Banjir di Korsel disebabkan oleh hujan deras yang melanda beberapa daerah negara itu sejak awal pekan ini.
Sementara itu Administrasi Meteorologi Korsel (KMA) mengatakan total 525 milimeter hujan jatuh ke Seoul sejak Senin, 8 Agustus 2022 hingga Rabu, 10 Agustus 2022 pagi. Sebanyak 526,2 milimeter hujan jatuh di wilayah Yangpyeong dalam periode tersebut.
Sebelumnya diberitakan sejumlah area utama di Kota Seoul, Korea Selatan diterjang banjir pada Senin, 8 Agustus 2022 malam. Banjir muncul setelah rekor hujan lebat mengguyur ibu kota Korsel sejak siang hari.
Banjir mengakibatkan, bagian ibu kota terendam banjir, serta kecelakaan, penurunan tanah, dan pemadaman listrik pada Selasa, 9 Agustus 2022 pagi.
Seorang pegawai kantor distrik berusia sekitar 60 tahun juga tewas saat membersihkan pohon yang tumbang akibat badai. Penyebab kematian diduga tersengat listrik.
Di distrik Dongjak-gu, satu orang tewas saat hujan deras membanjiri rumahnya. Di kota Gwangju, Provinsi Gyeonggi, satu orang ditemukan tewas di bawah halte bus yang runtuh, dan satu orang lagi tewas akibat longsor di pinggir jalan.
Tak hanya itu banjir juga menyebabkan dihentikannya layanan kereta api di seluruh kota. Ini akibat air hujan menggenangi stasiun dan rel kereta bawah tanah. Layanan jejaring sosial dibanjiri foto-foto kerusakan akibat banjir yang diposting secara real time.
Akibat bencana alam tersebut, kantor kepresidenan menyebut Presiden Yoon Suk Yeol menginstruksikan tempat kerja publik dan swasta mendorong karyawan menyesuaikan jam perjalanan mereka.***