Friday, 19 April 2024
HomeBeritaMengenal Langya, Virus Baru yang Ditemukan di China

Mengenal Langya, Virus Baru yang Ditemukan di China

Bogordaily.net – Setelah munculnya Covid-19 pada 2019 lalu, kali ini baru ditemukan dari negeri tirai bambu lagi, China. bernama Langya Henipavirus itu diyakini berpotensi fatal bagi manusia.

Menurut data dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan, meskipun tersebut telah menginfeksi 35 orang, namun sejauh ini belum ada laporan kematian atau sakit parah akibat ini.

Apa itu Langya?

Langya Henipavirus atau yang dikenal sebagai Langya ini diidentifikasi pertama kali di provinsi Shandong dan Henan China dalam sebuah penelitian berjudul “Zoonotic Henipavirus, pada Pasien Demam di China” yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, yang mencakup data tentang infeksi di China.

Menurut para ilmuwan, Langya ini bersifat zoonosis, yaitu ditularkan dari hewan ke manusia. Tikus dinyatakan positif terkena pada tingkat tertinggi, sementara anjing dan kambing juga dinyatakan positif terkena ini namun pada tingkat yang lebih rendah.

The Tapei Times melaporkan bahwa tersebut belum menyebar dari manusia ke manusia, meskipun belum menyebar, pejabat CDC tetap memperingatkan bahwa kemungkinan ini bisa berubah jika wabah menyebar.

Apa saja gejala virus tersebut?

Mayoritas pasien dengan virus Langya telah merasakan berbagai gejala seperti flu termasuk demam, kelelahan, batuk, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, mual, hingga muntah-muntah.

Kelelahan merupakan gejala yang paling umum. Virus ini juga telah dikaitkan dengan jumlah sel darah putih yang lebih rendah pada pasien yang terinfeksi, serta dapat menyebabkan penurunan gagal hati dan fungsi ginjal.

Namun sembilan dari 35 orang yang teridentifikasi tertular virus dilaporkan tidak menunjukkan adanya gejala.

Bagaimana cara penyebaran virus?

Para peneliti masih berusaha untuk mengidentifikasi asal-usul virus dan bagaimana cara penyebarannya, meskipun saat ini diyakini tidak ada riwayat paparan yang umum antara orang-orang yang tertular virus menginfeksi kontak dekat seperti anggota keluarga.

Wakil Direktur CDC Chuang Jen-Hsiang mengatakan CDC sedang bekerja membuat tes asam nukleat untuk menguji virus, dan juga bekerja dengan Dewan Pertanian China untuk mencoba mengidentifikasi apakah virus lain ditemukan pada spesies asal provinsi Shandong dan Henan.

Munculnya virus Langya yang merupakan bagian dari henipavirus ini sedang menjadi perhatian, mengingat dua henipavirus lainnya yaitu virus Hendra dan virus Nipah.

Keduanya dikabarkan dapat ditularkan oleh hewan ke manusia dan keduanya memiliki tingkat kematian yang tinggi. Ada vaksin Hendra untuk kuda, tetapi tidak ada vaksin untuk melawan henipavirus untuk manusia.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here