Tuesday, 23 April 2024
HomePolitikBuntut Pencopotan Suharso Monoarfa dari Ketum PPP, Nasib KIB Diprediksi Bakal...

Buntut Pencopotan Suharso Monoarfa dari Ketum PPP, Nasib KIB Diprediksi Bakal…

Bogordaily.net–  telah diberhentikan dari kursi Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pencopotan terhadap yang dilakukan tiga majelis PPP dinilai akan berdampak serius pada soliditas Koalisi Indonesia Bersatu () yang digagas PPP, Golkar dan PAN.

Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, dengan pergantian kepemimpinan baru di tubuh PPP, bisa mengubah pola dan sikap partai Kabah itu dengan koalisi di .

“Bisa jadi, kepemimpinan baru PPP pengganti Suharso akan mengoreksi keputusan politik koalisi,” kata Umam kepada wartawan dilansir sebagaimana Suara.com.

Ia juga menilai, kepemimpinan baru di PPP bisa berubah pikiran 180 derajat, berbalik mencari koalisi bersama partai lin. Alasannya, jika PPP terus bernaung di bawah disebutnya hanya bakal jadi pelengkap saja.

“Daripada di sekedar menjadi pelengkap saja, maka PPP berpeluang dibawa untuk bergabung dengan koalisi lain, yang lebih merepresentasikan karakter nilai-nilai politik Islam, untuk menjaga basis pemilih loyalnya,” paparnya.

Lebih lanjutu Umam juga menilai kemungkinan PPP bisa mencari koalisi lain akan didasari dengan PPP menjadi salah satu partai politik yang menurun elektabilitasnya di Pemilu 2019 lalu, akibat terjadinya spit ticket voting.

Terlebih, kata dia, dukungan elite partai terhadap pasangan capres tidak merepresentasikan karakter basis pemilih loyal PPP.

“Akibatnya, banyak pemilih PPP yang bermigrasi ke partai lain, hingga membuat elektabilitas PPP terkoreksi menjadi 4,52% saja, atau hanya 0,52% di atas ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang ada,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan dicopot dari jabatannya sebagai ketum PPP dan digantikan oleh Plt diputuskan lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang digelar di Kawasan Banten, Minggu, 5 September 2022 malam.

“(Memberhentikan Suharso) untuk mengakhiri polemik yang selama ini mengisi ruang publik maka sikap PPP dari DPP DPW Majelis itu mencari solusi yang terbaik sehingga semalam digelar musyawarah kerja nasional yang ambil keputusan yang menggantikan pak ketum,” kata Mardiono.

Ia juga menyampaikan, Mukernas tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat harian yang sebelumnya digelar tiga pimpinan majelis PPP. Ia juga mengklaim, kalau Mukernas digelar sesuai dengan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP.

“Di situ lengkap bagaimana yg diatur dalam AD/ART tentang mengggelar mukernas diantaranya dihadiri yaitu oleh pengurus harian kemudian sekretaris wilayah, kemudian anggota fraksi DPR RI, kemudian majelis-majelis kemudian pimpinan Banom,” jelasnya.

Dalam atas dasar itu lah, kata Mardiono, Suharso diputuskan untuk diberhentikan sebagai ketua umum PPP. Mukernas memutuskan juga untuk menunjuk Mardiono selaku PLT ketua umum kekinian.

“Iya pengurus harian memutuskan untuk menujuk PLT adalah saya. Saya nggak tahu kalau pertimbangannya apa dalam rapat,” katanya.***

 

(Riyaldi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here