Thursday, 25 April 2024
HomeNasionalKelakuan Monyet di Ubud, Doyan Masturbasi Pakai Batu

Kelakuan Monyet di Ubud, Doyan Masturbasi Pakai Batu

Bogordaily.net – Penelitian terbaru menemukan bahwa di Ubud, , menjadikan batu sebagai alat masturbasi atau mainan seks.

Sacred Monkey Forest menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan saat berlibur ke Ubud, . Para pengunjung bisa menyaksikan ratusan kera ekor panjang berkeliaran secara bebas di kawasan hutan yang masih asri.

Primata yang hidup di sana terkenal sebagai makhluk paling pemalas di seluruh Pulau Dewata lantaran hewan itu tidak perlu bersusah payah mencari makan. Waktu bermainnya pun lebih banyak, sehingga tak mengherankan apabila suka main batu di samping gegoleran menikmati alam.

Tapi ternyata, ada satu kebiasaan unik lain yang kerap dilakukan menggunakan batu. Beberapa di antaranya menjadikan batu sebagai “mainan seks”. Perilaku ini terungkap dalam karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal Ethology: International Journal of Behavioural Biology pada 4 Agustus lalu.

Melansir Live Science, para peneliti mempelajari perilaku ekor panjang atau Macaca fascicularis. Mereka menemukan bahwa berulang kali mengetuk dan menggosokkan alat kelaminnya ke batu demi tujuan kesenangan.

Temuan yang pertama kali dipublikasikan dalam jurnal Ethology pada awal Agustus ini memberikan bukti lanjutan untuk hipotesis tentang peran mainan seks pada hewan yang pernah disimpulkan sebelumnya.

Tim peneliti menemukan bahwa jantan dan betina dari kelompok usia berbeda menggunakan batu untuk bermain dengan dirinya sendiri.

Namun, monyet betina ditemukan lebih pemilih urusan batu mana yang akan digunakan. Sementara monyet jantan ditemukan lebih sering melakukan aktivitas tersebut.

“Anda memang akan melihat mereka mengetuk dan menggosokkan kelaminnya secara teratur. Mereka tentu saja tidak terus menerus melakukannya,” ujar penulis utama studi dari University of Lethbridge, Kanada, Camilla Cenni.

Tak hanya itu, beberapa monyet juga menjadikan batu sebagai mainan mereka. Mereka membawa batu kemanapun mereka pergi.

Cenni menduga, penggunaan batu ini kemungkinan hanya terlihat pada populasi tertentu. Penemuan ini hanya didokumentasikan di Ubud, .

“Ketika kita berbicara tentang penggunaan alat pada hewan, kita biasanya berpikir tentang contoh yang bergantung pada kelangsungan hidup,” ujar Cenni.

Sebagai contoh, simpanse (Pan troglodytes) menggunakan batu untuk memecahkan kacang agar dapat memakannya.

“Namun, ada peningkatan jumlah penelitian yang menunjukkan bahwa menggunakan benda sebagai alat tak melulu soal kelangsungan hidup. [Penemuan] ini jelas jadi sebuah contoh,” ujar Cenni.

Penelitian ini didasarkan pada penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Physiology & Behavior pada 2020 lalu. Penelitian mengajukan hipotesis soal mainan seks pada kera jantan.

Penelitian dilakukan pada sejumlah monyet yang berada di dalam kawasan Mandala Wisata Wenara Wana atau Monkey Forest Ubud. Tempat ini merupakan cagar alam dan kompleks candi yang terletak di Desa Padangtegal, Ubud, .

Cagar alam tersebut menjadi tempat bagi sekitar 749 ekor monyet kera panjang hidup.(*)

(Riyaldi)

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here