Friday, 26 April 2024
HomeNasionalDikirim Dari Jepang, 200 Vial Obat Ginjal Akut Fomepizole Tiba di Indonesia

Dikirim Dari Jepang, 200 Vial Obat Ginjal Akut Fomepizole Tiba di Indonesia

Bogordaily.net – Obat gangguan injeksi, Fomepizole dalam bentuk vial telah tiba di Indonesia pada Sabtu, 29 Oktober 2022 dini hari. Sebanyak 200 vial didatangkan dari Jepang akan langsung dikirim ke instalasi Farmasi Pusat.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, ratusan obat ginjal misterius tersebut didatangkan dari Jepang dan merupakan donasi dari PT Takeda Indonesia.

“Obat antidotum ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh pasien (gagal ) di Indonesia,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Adapun pendistribusian obat akan disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit rujukan di tingkat provinsi di seluruh Indonesia.

Untuk kemanjuran obat sudah diteliti sebelumnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

Budi menjelaskan, 10 dari 11 pasien gangguan akibat keracunan obat sirup berhasil membaik setelah diberi obat Fomepizole tersebut.

Tiga di antaranya bahkan sudah tak membutuhkan ventilator, satu anak juga sudah diperbolehan untuk pulang.

“Bisa disimpulkan bahwa obat ini (Fomepizole) memberikan dampak positif untuk pengobatan pasien gangguan ,” tutur Budi.

Selain mendapat hibah dari Jepang, Indonesia juga mendatangkan obat serupa dari Singapura, Australia, dan Amerika Serikat.

Sebelumnya, diketahui 10 dari 11 pasien gangguan yang mengkonsumsi obat sirup yang diduga tercemar senyawa kimia tertentu berangsur membaik kondisinya setelah diberi obat ini selama dalam perawatan di rumah sakit rujukan RSCM. Tiga orang anak sudah tidak membutuhkan ventilator dan satu orang sudah dipulangkan.

Bisa disimpulkan bahwa obat ini (Fomepizole) memberikan dampak positif untuk pengobatan pasien gangguan . Indonesia telah mendatangkan Fomepizole dari Singapura, Australia, dan Jepang. Selanjutnya akan datang dari Amerika Serikat.

“Ini upaya yang kita lakukan untuk melakukan pencegahan peningkatan kasus gangguan progresif atipikal. Kita akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit pemerintah yang merawat pasien gangguan ,” ujar Menkes.

Sebagai informasi, kasus gagal progresif atipikal di seluruh Indonesia telah mencapai 269 kasus per tanggal 26 Oktober 2022.

Selain itu angka kematian juga meningkat dari sebelumnya dilaporkan 143 anak kini menjadi 157 anak.

Ratusan kasus gagal tersebut ditemukan di 27 provinsi.

Tercatat, DKI Jakarta terbanyak dengan 57 kasus, diikuti Jawa Barat dengan 36 kasus, Aceh 30 kasus, Jawa Timur 25 kasus, dan Sumatera Barat 19 kasus.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here