Friday, 3 May 2024
HomeNasionalGeger Gengster Parung! Ternyata Ini Sejarah Awal Kemunculan Gengster di Indonesia

Geger Gengster Parung! Ternyata Ini Sejarah Awal Kemunculan Gengster di Indonesia

Bogordaili.net Bogor satu pekan ini bikin geger dan meresahkan warga Bogor. Di media sosial sejumlah orang bercerita dan berkeluh-kesah, soal aksi kelompok bermotor yang mengaku gengstrer itu.

Di Bogor kini sedang musim Gengster, aksinya viral di berbagai lini masa media sosial. Salah satunya Bogor yang beraksi di kawasan Ciseeng Kabupaten Bogor.

Lantas apa sebenarnya gengster itu dan seperti apa sejarah awal kemunculan istilah gengster di Indonesia?

Gengster sebenarnya adalah istilah lain dari geng motor. Awalnya inilah ini tidak berkonotasi negatif, tapi netral saja seperti komunitas motor.

Sebuah komunitas pemilik motor yang biasa nongkrong dan riding bersama.

Sejarah Gengster atau geng motor pertama di Indonesia sudah muncul pada tahun 1915!

Meski Kota Bandung sempat dianggap sarangnya, tapi pertama muncul justru di Jakarta yang dulunya bernama Batavia.

Mengutip dari Motorplus-online.com, nama Gengster atau geng motor pertama di Indonesia adalah Motorfiets Rijders Te Batavia.

Motorfiets Rijders Te Batavia berdiri pada zaman Pemerintah Hindia Belanda, di tahun 1915, alias 105 tahun lalu tuh.

Hal ini berarti kelahirannya hanya beda 12 tahun dari pendirian klub motor tertua di dunia yaitu Yonkers Motorcycle Club pada 1903 di Kota New York, Amerika Serikat.

Sejarah Motorfiets Rijders Te Batavia tentu erat dengan masuknya motor di Indonesia. Motor pertama di Indonesia, pertama kali dibawa oleh pria Inggris bernama John Potter pada tahun 1893.

Dari buku berjudul “De Duivelswagen” seperti dikutip dari Trussty, diceritakan Potter merupakan masinis di Pabrik Gula Probolinggo.

Potter memesan motor dari pabrik Hildebrand Und Wolfmuller di Muenchen, Jerman. Artinya, kehadiran motor itu di Indonesia terjadi dua tahun sebelum motor Hildebrand Und Wolfmuller dibawa ke Amerika untuk pertama kalinya pada 1895.

Ini menandakan Indonesia memegang peranan penting dalam sejarah distribusi motor di dunia. Setelah teronggok puluhan tahun, akhirnya tahun 1932 motor Hildebrand Und Wolfmuller ini ditemukan kembali di kediaman Potter.

Mekanik yang peduli pada motor antik, akhirnya merestorasi motor ini dan kemudian disimpan di museum di Malang. Lalu, banyak juga kisah-kisah bikers pionir di Indonesia, yang kebanyakan mandor-mandor perkebunan Belanda dan pejabat pemerintahan.

Ini terlihat dari sejarah dari koran Sin Po tahun 30-an misalnya. Ditemukan deretan iklan-iklan menjual motor, artinya sudah ada peminatnya.

Merek-mereknya juga terkenal, seperti Excelsior, Harley-Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, Norton, AJS, Matchless dan banyak lagi.

Makanya muncul geng dan komunitas motor, meski tentu lebih fokus ke motor bukan aksi urakan dan brutal seperti geng motor saat ini.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here