Tuesday, 26 November 2024
HomeKulinerJadi Google Doodle Hari Ini, yuk Mengenal Sejarah Tempeh!

Jadi Google Doodle Hari Ini, yuk Mengenal Sejarah Tempeh!

Bogordaily.net – Mesin pencari terbesar, Google memasang ilustrasi tempeh (atau tempe) karya ilustrator asal Semarang, Jawa Tengah, Reza Dwi Setyawan hari ini, Sabtu, 29 Oktober 2022. Berikut adalah sejarah panjang tempeh yang menjadi warisan budaya tak Benda sejak tahun 2021 lalu.

Tempe merupakan protein nabati bergizi yang merupakan makanan fermentasi asal Indonesia itu kini usianya ditaksir telah mencapai 400 tahun.

Dari ilustrasi karya Reza Dwi Setyawan yang ditampilkan Google sebagai Doodle hari ini, ada tempe goreng dan mendoan, salah satu variasi olahan masakan berbahan dasar tempe.

Mendoan adalah makanan tempe goreng yang berasal dari Eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah.

Kata Mendoan sendiri berasal dari bahasa Banyumasan, yaitu mendo yang berarti setengah matang atau lembek.

Dengan demikian, tempe mendoan artinya kegiatan memasak dengan minyak panas yang banyak dengan cepat, sehingga masakan tidak benar-benar matang.

Menurut keterangan di situs resmi Google, tempeh pertama kali didokumentasikan pada tahun 1600-an di Desa Tembayat, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia dan tercatat dalam Serat Centhini, kompilasi dua belas jilid kisah dan ajaran Jawa, ditulis dalam bentuk syair dan diterbitkan pada tahun 1814.

Untuk tempe mendoan sendiri mempunyai jenis tempe yang khusus, dengan ciri bentuk yang tipis.

Pengolahan tempe mendoan dapat dilakukan menjadi tiga macam, yaitu mendoan goreng basah, mendoan goreng kering dan juga keripik mendoan.

Orang-orang di seluruh dunia biasanya mengonsumsi tempe sebagai pengganti daging, dipadukan dengan nasi dan sayuran.

Ini menawarkan berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan usus dan otak.

Kaya akan nutrisi seperti protein, serat, prebiotik, dan vitamin B12, tempeh atau tempe mendoan yang berbahan dasar kedelai yang diproses secara minimal ini menjadi pilihan populer, bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia dan muncul di kalangan pencinta kesehatan di seluruh dunia.

Berbagai daun dapat digunakan untuk membungkus tempeh selama fermentasi.

Daun waru, jati, dan jambu adalah beberapa yang tertua, sedangkan daun pisang adalah yang paling populer di Indonesia.

Nama tempe mendoan juga disematkan pada tempe mentah tipis khusus walaupun masih belum digoreng, dengan tujuan untuk memudahkan dalam transaksi jual beli tempe dan juga untuk membedakan dengan jenis tempe yang lain.

Nah itu dia sejarah dari tempeh. Ada banyak cara untuk mengonsumsi tempeh, tetapi karena rasanya yang enak, tempe goreng atau tempe mendoan telah menjadi hidangan yang paling populer.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here