Sunday, 28 April 2024
HomeKota BogorKisah Halimi, Sudah 20 Tahun Jual Tuak Aren di Bogor

Kisah Halimi, Sudah 20 Tahun Jual Tuak Aren di Bogor

Bogordaily.net– Di bawah terik matahari, Halimi penuh semangat memanggul dua batang bambu berisi . Lelaki berusia 50 tahun itu tampak ramah melayani pembeli di kawasan Suryakencana, . Aktivitas itu sudah ia jalani selama sekitar 20 tahun.

Halimi berasal dari Cigombong, Kabupaten Bogor. Jauh-jauh ia datang ke kawasan Suryakencana dan seputaran lainnya demi mendapat rupiah dari . Minuman tradisional yang berasal dari nira disadap dari pohon aren ini pun masih diburu penikmatnya.

Setiap hari, Halimi berjalan dengan memikul dua batang bambu dengan berat 20 kilogram. Satu bambu berisi 10 liter .

Meski namanya tuak, tetapi minuman tradisional ini tidak memabukan bagi siapa pun yang meminumnya karena berbeda dengan tuak zaman dulu.

Pedagang Halimi (50) berjualan di sekitar Suryakancana, . (Ibnu/bogordaily.net).

“Saya berjualan biasanya di Suryakancana, Alun-alun dan Sempur. Pokoknya tempat banyak orang berkreasi,” kata Halimi kepada Bogordaily.net, Sabtu 12 November 2022.

Satu gelas yang dijual Rp5000. Sehari, kata Halimi bisa terjual 40 gelas dengan pendapatan kurang lebih Rp200 ribu.

“Alhamdulillah, yang penting cukup kebutuhan sehari-hari untuk makan di rumah,” akunya.

Jika ada pembeli, biasanya Halimi akan menuangkan lahang yang ada di dalam batang bambu ke dalam gelas. Alasan penggunaan bambu sebagai wadah agar terasa dingin saat akan diminum.

“Rasanya manis, dingin dan menyegarkan untuk di minum saat siang hari,” katanya.(Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here