Wednesday, 8 May 2024
HomeBeritaLubang Hitam Terdekat dengan Bumi Ditemukan, Apa Itu?

Lubang Hitam Terdekat dengan Bumi Ditemukan, Apa Itu?

Bogordaily.net – Berjarak 1.560 tahun cahaya dengan massa 12 kali Matahari. Para astronom menemukan atau yang terdekat dari Bumi.

bernama Gaia BH1 itu, berjarak 1.566 tahun cahaya di konstelasi Ophiuchus dan kira-kira 10 kali lebih masif dari matahari.

itu berada dalam sistem biner yang anggota lainnya ada bintang mirip Matahari. Bintang ke Gaia BH1 ini berjarak mirip Bumi-Matahari. Hal ini membuat Gaia BH1 ini sangat istimewa.

Massa Gaia BH1 diprediksi ​​setidaknya 20 kali dari massa Matahari atau lebih. Raksasa seperti itu hidup hanya beberapa juta tahun, dan bisa menghancurkan obyek di sekitarnya.

Menariknya lagi, Gaia BH1 tidak sendirian. Dia merupakan bagian dari sistem biner dengan bintang mirip matahari yang mengorbit pada jarak yang sama dengan Bumi mengorbit matahari.

Kareem El-Badry, astrofisikawan di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian di Massachusetts dan Institut Astronomi Max Planck di Jerman menyatakan ini adalah deteksi pertama yang jelas dari bintang mirip matahari dalam orbit lebar di sekitar bermassa bintang di galaksi kita.

“Meskipun ada banyak klaim deteksi sistem seperti ini, hampir semua penemuan ini kemudian dibantah,” kata pemimpin penulis studi Kareem El-Badry, dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Massachusetts dan Max Planck Institute for Astronomy di Jerman.

“Ini adalah deteksi pertama yang jelas dari bintang mirip Matahari dalam orbit lebar di sekitar bermassa bintang di galaksi kita,” imbuh El-Badry.

Para peneliti menggunakan salah satu teknik alternatif tersebut dalam studi baru. Mereka meneliti data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Gaia Badan Antariksa Eropa (ESA), yang secara tepat memetakan posisi, kecepatan, dan lintasan sekitar 2 miliar bintang Bima Sakti.

Para astronom memperkirakan bahwa galaksi Bima Sakti ini memiliki sekitar 100 juta bermassa bintang, obyek yang menelan cahaya yang lima hingga 100 kali lebih besar dari Matahari.

Salah satu bintang itu adalah pendamping Gaia BH1. Gerakannya menunjukkan ketidakteraturan kecil, indikasi bahwa sesuatu yang masif dan tak terlihat menariknya secara gravitasi.

Pengukuran Gaia menunjukkan bahwa bisa menjadi penarik itu, tetapi para ilmuwan membutuhkan lebih banyak data untuk mengetahui dengan pasti. Jadi mereka mempelajari bintang tersebut dengan sejumlah instrumen berbasis darat, termasuk teleskop Gemini North dan Keck 1 di Hawaii serta teleskop Magellan Clay dan MPG/ESO di Chili.

Pengamatan lanjutan ini, dikombinasikan dengan data Gaia, memungkinkan tim untuk mengambil ukuran sistem secara rinci.

Studi baru ini diterbitkan online di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

berawal dari bintang besar dengan massa kira-kira lima hingga 10 kali massa matahari. Saat bintang yang lebih besar mendekati akhir hidupnya, mereka menggabungkan elemen yang lebih berat, seperti silikon atau magnesium, di dalam inti yang terbakar.(*)

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here