Thursday, 2 May 2024
HomeBeritaWabah Kolera Serang Suriah, 81 Orang Tewas

Wabah Kolera Serang Suriah, 81 Orang Tewas

Bogordaily.net dilanda wabah . Sebanyak 81 orang dilaporkan meninggal dunia sejak wabah itu mencuat dari Agustus hingga akhir Oktober 2022.

Dilansir CNN Indonesia, berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) wabah tersebut telah menginfeksi 24.614 warga sejak Oktober.

Wilayah yang paling banyak terpapar wabah di adalah Deir Ezzor, Raqqa, dan Hasakah, seperti dilansir dari Arab News. Sebanyak 65 kasus juga dideteksi di sejumlah camp pengungsian.

Setelah sempat dilanda perang saudara, Covid-19, dan kekeringan parah, wabah kolera semakin membawa nestapa bagi warga. Sejumlah wilayah di , terutama daerah kegubernuran yang terisolir dan jauh mengalami krisis air bersih setelah infrastruktur pengairan dan saluran pembuangan hancur akibat perang saudara pada 2011.

WHO meyakini para warga terpapar kolera setelah meminum air di Sungai Eufrat yang mengalami kekeringan.

Sementara itu musim kemarau parah, pemompaan air tanah yang berlebihan dan pembangunan bendungan-bendungan baru di Turki yang merupakan hulu Eufrat, telah membuat sungai itu kekeringan.

Beberapa waktu lalu Rumah Sakit Al-Kasrah banjir pasien kolera.

“Kami menderita diare, muntah dan sakit, karena kami minum langsung dari Sungai Efrat,” kata salah satu pasien, Mohammad dikutip AFP.

Mereka dilarikan ke rs usai meminum air yang tercemar di Sungai Efrat. Sungai itu merupakan sumber air utama untuk minum warga dan irigasi, tetapi terkontaminasi.

“Perairan Effrat tercemar, tapi kita tak punya pilihan lain,” ujar Mohammad.

Direktur RS Al Kasrah, Tarek Alaeddine, mengatakan fasilitas kesehatan itu menerima lusinan kasus dugaan kolera setiap hari.

“Semua pasien minum air yang dibawa truk yang diambil dari Sungai Efrat, tanpa penyaringan atau sterilisasi,” kata Alaeddine.

Kolera umumnya menular dari makanan atau air yang terkontaminasi. Kemudian menyebar di pemukiman yang tak punya jaringan pembuangan air limbah atau air minum utama.

Pejabat kesehatan di , Juan Mustafa, mengatakan telah melakukan uji air di Sungai Efrat. Hasilnya ada bakteri yang menyebabkan kolera, wabah ini menyebar karena aliran air berkurang. Aliran air berkurang karena kekeringan menerjang , yang ujungnya imbas perubahan iklim.***

Copy Editor: Riyaldi

 

Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here