Thursday, 18 April 2024
HomeNasionalPenyelidikan Distop! Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres Akhirnya Terungkap

Penyelidikan Distop! Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres Akhirnya Terungkap

Bogordaily.netKematian satu keluarga di sempat bikin heboh. Setelah diselidiki akhirnya misteri kematian empat orang itu terungkap. Polda Metro Jaya membeberkan penyebab meninggalnya para korban yang ditemukan membusuk di dalam rumah.

Dokter Forensik dari RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, dr Asri Megaratri Pralebda mengatakan keempat korban meninggal secara berurutan dari ayah, ibu, paman dan anak.

“Urutan kematian empat jenazah ini adalah yang paling awal adalah bapak Rudiyanto. Kemudian dilanjutkan dengan Ibu Reni. Yang kemudian Bapak Budyanto dan yang terakhir adalah Mba Dian,” kata Asri saat konferensi pers dilansir Suara.com.

Menurut Asri, kematian Rudyanto Gunawan (71) sudah terjadi beberapa bulan sebelum penemuan keempat mayat. Korban meninggal akibat penyakit pada saluran cerna. Kemudian Reny Margarethan Gunawan (68) meninggal karena ada kelainan pada payudara.

“Dengan jelas dan yakin, kami dapat menyatakan sebab kematian dari Bapak Rudiyanto dan Ibu Reni merupakan penyakit dari saluran cerna. Dan untuk Ibu reni adalah kelainan pada payudara,” katanya.

Sedangkan kematian yang dialami Budyanto dan Dian juga disebabkan penyakit yang mereka derita sebelumnya.

“Sebab kematian yang pasti dari Budyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut. Untuk sebab kematian dari ibu dian merupakan gangungan pernapasan yang disertai dengan penyakit pernapasan yang kronis,” ujarnya.

Asri memastikan tidak ada tanda-tanda tindakan kekerasan yang ditemukan dan diduga menjadi penyebab kematian empat jenazah tersebut.

“Pada keempat jenazah secara yakin, kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka-luka pada keempatnya,” ujarnya.

Temuan feses di lokasi kejadian juga membantah kesimpulan awal yang menyatakan korban meninggal karena kelaparan.

“Pada analisa feses, ditemukannya karbohidrat dan serat. Sehingga dengan temuan dalam analisa feses Bapak Budyanto dan Mbak dian itu sudah menyingkirkan asumsi bahwa mereka berdua meninggal karena kelaparan,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APFI) Renny Kusumawardhani menjelaskan kondisi psikologis masing-masing anggota keluarga, yakni Rudiyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (69), Budiyanto Gunawan (68) dan Dian Apsari (42).

Renny memastikan jika keempat anggota keluarga tersebut meninggal dengan cara yang wajar, yakni sakit atau tua. Meski begitu, secara psikologis, Ia menganalisa jika keempat orang tersebut memiliki sifat unik semasa hidup. Ia memulai dari kepribadian Rudyanto.

“Ciri kepribadian khas merujuk pada karakteristik yang baik, pendiam, tidak banyak bicara, cenderung membatasi diri,” ujarnya.

Renny mengemukakan, secara kognitif Rudyanto memiliki IQ yang rata-rata ke atas. Selain itu, ia mengemukakan kepribadian Rudy tidak menyerah dengan kesehatan yang dideritanya, karena terlihat sudah menjalani vaksin.

Namun, saat Rudy meninggal, justru tidak dimakamkan oleh pihak keluarga. Renny mengemukakan, kemungkinan besar saat itu, pihak keluarga mengalami masalah keuangan.

“Situasi keuangan yang menipis, terlihat dari keluar masuknya uang di buku tabungan,” katanya.

Polisi pun resmi menghentikan kasus tersebut setelah dipastikan tidak ditemukan adanya unsur pidana.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut keempat jenazah korban rencananya segera diserahkan ke pihak keluarga.

“Sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga setelah penyelidikan nanti akan diantarkan untuk proses selanjutnya,” kata Hengki.

Sebelumnya ramai diberitakan, satu keluarga ditemukan tewas membusuk dalam sebuah rumah di kawasan perumahan Citra Garden 1 Extension RT 07/15, , Jakarta Barat pada , 10 November 2022 malam.

Keempat korban yaitu Rudianto (71), Margareth (58), Dian (40) dan Budianto (69) ditemukan sudah dalam kondisi mengering dan membusuk dengan posisi yang berbeda-beda di dalam rumah.

Dugaan awal penyebab kematian yang beredar di media adalah karena kelaparan. Hal itu berdasarkan hasil otopsi yang tidak menemukan adanya makanan dalam lambung mereka.

Seiring waktu, muncul spekulasi liar terkait penyebab kematian satu keluarga tersebut karena keempat korban meninggal di dalam rumah tanpa ditemukan tindakan kekerasan. Ada yang menduga kematian satu keluarga di itu terkait ritual Santhara. Dalam ritual tersebut, seseorang tidak makan dan minum hingga meninggal.

Ada juga yang menyebut tewasnya sekeluarga di disebabkan karena mengikuti sekte atau paham tertentu hingga isu pesugihan. Salah satu yang disebut-sebut adalah sekte Apokaliptik.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here