Wednesday, 17 April 2024
HomeTravellingReview Taman Nepenthes di Kebun Raya Bogor Jadi Wahana Edukasi

Review Taman Nepenthes di Kebun Raya Bogor Jadi Wahana Edukasi

Bogordaily.net kembali membuka wahana edukasi Rumah Kaca Taman Nepenthes. Berikut review lengkap  Taman Nepenthes, yang memiliki koleksi lebih dari 50 jenis Nepenthes.

merupakan pusat konservasi tumbuhan ex situ dengan fokus 5 pilar, yaitu konservasi, penelitian, edukasi, , dan jasa lingkungan.

Komisaris Utama PT Mitra Natura Raya Ery Erlangga mengatakan, memiliki 10 jenis tanaman favorit sebagai obyek di , diantaranya yaitu Amorphophallus Titanium (bunga bangkai), Victoria Amazonica (Teratai Raksasa), Grammatophyllum Speciosum (Anggrek Macan), Kigelia Africana (Pohon Sosis), Ravenaia Madagascariensis (Pisang Kipas).

Kemudian Lodoicea Maldivica (Kelapa Kembar), Rafflesia Padma (Bunga Raflesia), Entada Phaseoloides (Pohon Tarzan), Koompassia Excelsa (Pohon Madu), Coruoupita Gulanensis (Pohon Canon).

Selain jenis tanaman favorit yan hadir di , Taman Nepenthes juga hadir dalam upaya pengembangan riset konservasi dan optimalisasi pengetahuan tumbuhan hayati di .

“Tumbuhan ini banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat,” kata Ery Erlangga, Jumat 9 Desember 2022.

Menurut data IUCN Red List, terdapat 27 jenis kantong semar yang terancam punah, 4 diantaranya merupakan jenis dengan status konservasi Critically Endengered (CR; kritis) dan 4 lainnya berstatus Endengered (EN; terancam).
Keanekaragaman Nepenthes di sebagai bentuk pelestarian dari adanya konversi lahan.

Hal ini, sambungnya, menjadikan Nepenthes masuk dalam kategori tumbuhan langka di IUCN Red List dan tumbuhan yang harus dilindungi dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

”Kami pilih Nepenthes karena itu merupakan salah satu kekayaan hayati Indonesia yang khas. Rata-rata keilmuan tentang kantong semar itu malah kita dapatkan dari ilmuwan luar negeri,” ucapnya.

Harapannya, Taman Nepenthes ini bisa mendorong peneliti Indonesia mengembangkan penelitian dan menumbuhkan juga minat para pelajar.

Sementara itu, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menambahkan secara umum, kantong semar tidak boleh diperjualbelikan. Dengan jumlah koleksi yang ada di sini, kita dapat memperbanyak spesies secara artifisial sehingga bisa menjadi komoditas.

Nanti, pihkanya juga akan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memastikan pelestarian bisa dijaga sekaligus bisa memberi dampak ekonomi kepada masyarakat.

”Tidak hanya untuk riset, tapi juga untuk edukasi generasi muda agar lebih mengenal kantong semar. Jadi, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya,” ucap Laksana Tri Handoko.

Kapan lagi kunjungi Taman Nepenthes , tumbuhan unik pemakan serangga di Kebun Raya Bogor yang berada tidak jauh dari pintu 1 Kebun Raya Bogor. Abadikan momenmu dan jangan lupa untuk tag serta follow social media @Kebunraya_id.

(Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here