Bogordaily.net – Dirut Bank Sumut dipecat jadi perhatian publik, setelah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi resmi memecat orang nomor satu di bank di Sumatera Utara itu.
Edy Rahmayadi, mencopot Rahmat Fadhillah Pohan dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Bank Sumut dan menekankan pentingnya kejujuran di depan jajaran direksi dan ratusan karyawan Bank Sumut.
Edy mengatakan bahwa tidak ada yang perlu disombongkan dengan ketidakjujuran dan mengingatkan agar selalu jujur dalam bekerja.
Ia juga memberikan pesan kepada pegawai dan jajaran direksi Bank Sumut untuk mengedepankan perilaku jujur dalam bekerja.
Menurut Edy, Bank Sumut harus dapat memastikan aliran keuangan yang jelas dan tidak boleh mempersulit bantuan seperti CSR.
“Kalian mencari nasabah sebanyak-banyaknya. Dengan baik, diatur masyarakat itu. Dan pastikan tidak ada kebijakan saya sebagai pemimpin. Jangan sampai nanti, mana ini pak Hadi, Pak Hadi, kamu kirim uang ke tempat ku ya. Tanya, uang apa itu pak? Kalau CSR sudah ditentukan itu. Jangan lah CSR kau hambat-hambat, pendek umurmu nanti,” kata Edy mengomentari soal Dirut Bank Sumut dipecat tersebut.
Edy juga membongkar rumor tentang keinginan Bank Sumut untuk menjadi sebesar bank lainnya, dan menekankan bahwa keberhasilan Bank Sumut seharusnya datang dari nasabahnya, yang merupakan rakyatnya juga.
“Ada yang ngomong saya, saya diam ajalah. Ini saya keluarkan ya, ada yang bilang kalau kami (Bank Sumut) perlu ngetop, hanya gara-gara KUR. Kamu Bank Sumut tidak perlu ngetop, yang ngetopkan itu nasabah, nasabah itu juga rakyat saya. Perusahan-perusahaan yang ingin memperpanjang surat, saya suruh buka dulu Bank Sumut,” tutupnya.***