Bogordaily.net– Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Berr, Dusun Sangarejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur diduga dibakar sesama santri saat malam tahun baru, Sabtu, 31 Desember 2022. Korban INF berusia 13 tahun sedangkan pelaku merupakan seniornya berinisial MHM (16).
Kepala Satreskrim Polres Pasuruan AKP Farouk Ashadi Haiti mengatakan peristiwa bermula saat kedua santri tersebut cekcok lantaran pelaku menuduh korban mencuri uang dan barang.
Korban warga Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, sedang duduk-duduk di kamarnya. Tiba-tiba pada malam menjelang pergantian tahun, pelaku datang ke kamar korban dengan marah-marah.
“MHN mendatangi korban ke kamar dan marah-marah lalu melemparkan botol air mineral berisi BBM jenis pertalite ke tembok,” ujar Farouk dikutip dari detikJatim, Senin, 2 Januari 2023.
BBM di dalam botol yang dilemparkan oleh pelaku kemudian tumpah mengenai tubuh korban. Pelaku lalu menyalakan korek dan menyulut api yang langsung membuat tubuh korban terbakar.
Korban kemudian ditolong para santri dan dibawa ke RS Husada Pandaan karena mengalami luka bakar pada tubuh bagian depan dan punggung.
“MHN sudah kami amankan pukul 01.00 WIB,” kata Farouk.
Sementara itu pihak Ponpes Al Berr, Dusun Sangarejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, membantah santrinya membakar santri lain.
“Kami dari pihak Pesantren Al Beer ingin mengklarifikasi bahwa berita yang beredar tentang santri dibakar oleh santri ini tidak benar. Kejadian ini kami anggap sebagai kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan,” kata salah satu guru, Abdul Aziz.
Ia meminta berita yang beredar segera diredam. Sebab, kata dia, berita itu tidak sepenuhnya benar.
“Tidak ada seorang pun santri yang punya niat seperti itu. Mohon berita yang di luaran, ada santri yang membakar temannya sendiri, bisa segera diredam berita tersebut, karena tidak sepenuhnya benar,” tegasnya.
Kepala Pondok Pesantren Al Berr, M Fatihurrohman, menambahkan saat malam kejadian korban, INF, ketahuan mencuri barang dan uang milik santri. Ia lalu dimarahi seniornya, MHM hingga terjadi cekcok dan terjadilah saling dorong sehingga korban terjatuh menyenggol botol bensin Pertalite.
Menurut Fatihurrohman, MHM menakut-nakuti korban dengan korek api dengan niat memberikan efek jera. Api korek menyulut bensin hingga korban terbakar.
“Ketika terbakar santri-santri yang lain langsung menolong memadamkan api pakai air dan selimut,” jelasnya.
Meski demikian, pihak pesantren telah menyerahkan kepada aparat penegak hukum untuk memproses kasus tersebut.***