Bogordaily.net – Puluhan perwakilan pesantren di Kota maupun Kabupaten Bogor ikuti Pesantren Expo di Area Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Minggu 15 Januari 2023.
Dalam kegiatan ini juga berlangsung workshop tentang pencegahan kasus penyimpangan seksual dan bullying di lembaga pendidikan. Dalam kegiatan tersebut, dihadiri oleh berbagai narasumber maupun para perwakilan pesantren di Kota maupun Kabupaten Bogor.
Ketua Pelaksana Pesantren Expo 2023, Ismail Saleh mengatakan, kegiatan ini baru pertama kali digelar dan tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat perihal dunia pendidikan di tingkat pesantren.
“Jadi kegiatan ini kita baru laksanakan tahun ini, berdasarkan pengalaman kasus yang sedang berkembang, khususnya di televisi berkembang di dunia pendidikan baik tingkat umum maupun pesantren, dan kita bangun komunikasi kita adakan kegiatan workshop bersamaan dengan pesantren expo yang diikuti beberapa sekolah,” kata Ismail Saleh kepada Bogordaily.net, Minggu 15 Januari 2023.
Kemudian kata dia, ada 70 perwakilan pesantren yang menghadiri kegiatan pesantren expo ini. Dan nantinya akan dibentuk program forum lembaga pesantren di wilayah Kabupaten Bogor.
“Ini tadi ada 70 orang perwakilan pesantren yang mengikuti, dan sebenarnya lebih banyak lagi, dan juga tujuannya nanti akan pembentukan program satgas maupun forum lembaga komunikasi pesantren,” jelasnya.
Sementara itu menurut, Sumardi dari Indonesia Gemilang, kegiatan pesantren expo dan juga workshop ini sudah lama di canangkan untuk memberikan pemahaman perihal bahayanya bullying bagi anak di tingkat pesantren.
“Kita sebetulnya sudah lama ingin menyelenggarakan kegiatan parenting untuk kegiatan pesantren, karena tingginya tingkat bullying, tingginya tingkat kekerasan di pesantren ini untuk kita bergerak turun,” kata Sumardi kepada Bogordaily.net, Minggu 15 Januari 2023.
Kata dia, nantinya akan ada program arahan dan juga tindakan pencegahan tindakan bullying terhadap anak di tingkat pesantren, dengan kerjasama dengan KPAI dan juga berbagai pihak lainya.
“Bagaimana agar temen-temen kita di pesantren ini diperlukan penanganan, sebetulnya tidak hanya penanganan, bagaimana kita kedepan dari pesantren expo ini bisa memberikan program arahan, tindakan-tindakan preventive, jadi untuk menghindari tidakan bullying,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam kasus ini ada berbagai kasus bullyingnyang terjadi seperti bully secara verbal, dan juga seksual dan seksual itu bukan berlawanan jenis tetapi kata dia sesama jenis, dan ini yang di khawatirkan.
Ia berharap pihak terkait akan mengantisipasi bagaimana dengan kegiatan pesantren expo dan workshop ini bisa berkolaborasi bersama, atas dasar kepentingan bagi anak.
“Serta atas dasar kepedulian kita terhadap masa depan anak menuju generasi emas 2045, dan pasca dari workshop ini kami akan membangun forum komunikasi pesantren ramah anak di Kabupaten Bogor,” ujar Sumaedi.
(Albin Pandita)