Friday, 19 April 2024
HomeKabupaten BogorKenaikan Harga Beras di Bogor, Dikeluhkan Masyarakat

Kenaikan Harga Beras di Bogor, Dikeluhkan Masyarakat

Bogordaily.net – Pada awal 2023, sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan, salah satunya yakni . Seperti salah satu pasar tradisional di Kabupaten , sudah mulai naik di Pasar Bojonggede, Senin, 6 Februari 2023.

Menurut salah satu pedagang beras di Pasar Bojonggede, Ucok menuturkan bahwa, kenaikan kali ini merupakan kenaikan harga paling tinggi diawal tahun.

“Beras naiknya tinggi, sebelumnya kadang gak sampe segini naiknya, sebelum naik harga cuma sampai Rp 500.000 untuk karung besar sekarang paling standar aja Rp 560.000 karung besar,” tutur Ucok kepada Bogordaily.net, Senin 6 Februari 2023.

Ucok juga menambahkan bahwa, saat ini bisa mencapai Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per liternya yang sebelumnya hanya Rp 9.500 per liter.

“Untuk yang standar 5 kilo ini Rp 70.000 untuk per kilonya bisa sampe Rp 10.000 ke atas,”ucap Ucok.

Naiknya tak hanya berdampak bagi para penjualnya saja, namun hal itu juga berdampak bagi masyarakat yang mengkonsumi beras untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Seperti yang dirasakan oleh salah satu pembeli bernama Lulu yang merasakan kesulitan terkait kenaikan . Pasalnya, kenaikan berbarengan dengan naiknya bahan kebutuhan pokok lainnya.

“Berat juga ya, karena naiknya beras juga berbarengan sama kebutuhan pokok lainnya,” keluh Lulu pembeli beras di pasar Bojonggede.

Dengan naiknya bahan pokok ini, masyarakan berharap kepada pemerintah agar segera menangani permasalah tersebut dengan sesegera mungkin mengadakan operasi pasar murah. Sehingga masyarakat, tidak merasa tercekik akan kenaikah bahan pangan khususnya beras.

“Harapannya, kemarin kan dari pemerintah juga udah operasi pasar tapi tetep aja naik, mungkin dari pemerintah bisa budidaya berasnya di tingkatkan dan juga kualitas di naikkan,” kata Lulu.

Melansir dari Pikiran Rakyat, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengatakan terdapat faktor yang mempengaruhi kenaikan dan gabah.

Kenaikan harga yang terjadi pada Januari 2023 ini disebut lebih tinggi dibandingkan dengan Januari 2022. Margo Yuwono menjelaskan, kenaikan harga itu bisa terjadi lantaran faktor biaya produksi yang naik.

Selain itu, Margo Yuwono juga menyinggung soal kenaikan harga BBM yang ia sebut menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi kenaikan harga beras dan gabah pada tahun ini.

“Nah diantaranya, itu lebih disebabkan karena biaya produksi yang naik, karena beberapa ongkos produksi, seperti tadi saya sampaikan ya, upah buruh pertanian naik, ini juga bisa juga karena dampak kenaikan BBM dan juga beberapa komponen biaya produksi itu juga terjadi kenaikan, jadi lebih disebabkan karena ongkos produksi,” katanya.

Margo Yuwono pun meminta agar pemerintah dapat memperhatikan manajemen stok dan rantai distribusi pangan pokok, termasuk beras agar harganya bisa terkendali.

“Dengan begitu saat tidak musim panen, maka ketersediaan bahan pangan pokok masih mencukupi dan harga bisa terkendali,” ucapnya. (Ardityo)

Copy Editor: Riyaldi

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here