Thursday, 18 April 2024
HomeOpiniKiat Mendapatkan Keberkahan Harta

Kiat Mendapatkan Keberkahan Harta

Bogordaily.net – Bulan adalah bulan suci yang paling dinantikan umat Islam seluruh dunia. Di bulan ini, Muslim diwajibkan menjalankan Syaum selama sebulan penuh. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, penuh ampunan Allah SWT dan rahmat-Nya.

Bulan adalah anugerah dan nikmat yang agung yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terdapat keutamaan-keutamaan dan hikmah khusus yang diberikan Allah kepada hambanya yang ikhlas dan tulus menjalankan ibadah puasa, serta ibadah-ibadah lainnya.

Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur seluruh sendi kehidupan, baik dalam segi ibadah maupun muammalah, seperti shalat, syaum di bulan .

Adapun dalam hal muamalah tidak kalah pentingnya menjadi perhatian khusus yakni mulai dari mana didapat, serta dikonsumsi atau digunakan untuk apa, pula dalam hal mencari rezeki, kita harus sangat detail terkait halal haram, dalam hal ini yang haram.

Orang yang gemar memakan yang haram akan cenderung melakukan perbuatan-perbuatan buruk serta enggan untuk melaksanakan perbuatan baik, itu semua dikarenakan apa yang dimakan akan menjadi energy yang menggerakan segala aktifitas, dan aktivitas tersebut akan menghasilkan maisyah bagi yang akan dikonsumsi dan diberikan kepada keluarga.

Untuk menghindari ketidakberkahan dalam , Islam telah memberikan
kunci agar rezeki yang diperoleh menjadi yang halal, tayyib, dan berkah:

Hal pertama yang perlu diperhatikan seorang mukmin, serta untuk yaitu bagimana senantiasa meningkatkan rasa syukur.

Allah SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7)

Bersyukur merupakan bentuk ungkapan yang dilakukan oleh seorang hamba karena adanya kebaikan yang diperoleh seseorang.

Segala kebaikan bersumber dari Allah SWT sehingga setiap hamba wajib bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepadanya, karena melalui bersyukur itulah Allah SWT akan melipat gandakan nikmat-Nya kepada manusia.

Bentuk-bentuk nikmat Allah SWT tersebut dapat bersifat zahir (eksplisit) seperti bertambahnya harta maupun yang bersifat batin (implisit) seperti rasa cukup dan puas atas harta yang dimiliki, yang mana dengan rasa cukup tersebut seseorang akan menghindari perilaku buruk dalam rangka menambah harta.

Hal Kedua, yang tidak kalah penting yang harus diperhatikan oleh seorang insan, seorang hamba adalah bagaimana senantiasa menjaga tali silaturahim, silaturahim merupakan sebuah amalan yang mulia dalam rangka menyambung tali persaudaraan.

Dengan silaturahim maka kehidupan akan damai, tentram, dan harmonis. Di samping itu apabila tali persaudaraan antar sesama manusia terjalin dengan baik tentunya tindakan-tindakan curang dalam mendapatkan rezeki tidak akan terjadi, karena seseorang tidak akan menyakiti orang yang dicintai dan disayanginya.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra.

“Dari Anas ibn Malik: Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang
ingin dilapangkan (pintu) rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya,
hendaknya ia menyambung tali silaturrahim” (HR. Bukhari, no. 5527).

Hadits diatas menegaskan bahwa instrumen untuk mendapatkan rezeki dari Allah SWT adalah dengan jalan menyambung tali silaturahim kepada saudara, handai taulan, kerabat dan tentangga serta sesama muslim. Jika silaturahim sudah dijalankan maka dapat dipastikan bahwa rezeki yang turun kepada para pelaku silaturahim tersebut adalah baik serta berkah

Hal Ketiga adalah Sedekah, sedekah ini adalah salah satu indikator penting dalam menggapai berkahnya suatu rezeki.

Sedekah yaitu memberikan harta atau materi di jalan Allah secara ikhlas tanpa mengharapkan balasan, kecuali ridha dari Allah SWT.

Sedekah merupakan varibel penting yang tersurat dalam Al-Qur'an sebagai salah satu cara untuk mendatangkan rezeki, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an :

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Allah SWT melalui Surah Al-Baqarah ayat 261 diatas mengabarkan tentang keutamaan sebuah harta apabila dinafkahkan di jalan Allah.

Keutamaan itu bukan hanya 2x atau 3x lipat saja tetapi Allah SWT menggambarkan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah memiliki keutamaan 7x lipat yang tiap-tiap bagiannya memiliki 100 keutamaan lagi.

Oleh karena itu, hikmah dari sedekah bukan hanya untuk membantu kesulitan bagi yang tak berpunya tetapi juga sebagai sarana bagi pemilik harta untuk mendapatkan keberkahan dalam harta yang dimilikinya Dari aspek sosial sedekah memiliki fungsi dalam mempererat persaudaraan antar sesama manusia.

Baca juga : Jalin Sinergitas, Himpro BKI IUQI dan Hima BKPI UIKA Bogor Gelar Studi Banding Organisasi

Bagi pihak pemberi sedekah dapat dijadikan sebagai kontribusi dalam mengkikis kesenjangan sosial, adapun bagi pihak penerima dapat digunakan untuk membantu perekonomian orang yang membutuhkan untuk memenuhi keperluan dan memperbaiki kehidupannya.

Hal keempat menunaikan zakat, pada hakikatnya harta yang kita miliki yang kita dapatkan bukan selurunya hak dan milik kita, namun didalamnya terdapat hak-hak orang yang membutuhkannya, hak tersebut perlu kita tunaikan agar harta tersebut menjadi halal, bersih, dan berkah.

Berkenaan dengan hal tersebut Islam mengatur tentang Zakat sebagai sarana bagi umat dalam membersihakan harta dari hak orang lain, dalam surah At-Taubah Allah swt berfiman :

“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)

Zakat merupakan bagian dari pada rukun iman yang berarti ini adalah kewajiban yang sangat penting untuk ditunaikan umat muslim, dengan kita tunaikan kewajiban zakat kita maka harta yang kita miliki dan kita konsumsi menjadi harta yang suci dan bersih, serta dapat digunakan dengan baik karena tidak ada lagi hak orang lain di dalamnya.

Peranan zakat sangat penting kaitanya dalam pembangunan ekonomi umat mapun ekonomi nasional baik dalam, zakat dapat membangun suatu ekosistem ekonomi di tengah masyarakat.

Sebagai contoh pengelolaan zakat produktif dengan memberikan modal dari dana zakat yang disertai pendampingan kepada mustahiq, yang dalam jangka waktu tertentu usaha tersebut mengeluarkan si penerima modal dari status mustahiq menjadi muzakki.

Dengan semakin banyaknya muzakki maka dana zakat semakin banyak yang di bulan yang mulia ini, tentu kita senantiasa teringat dengan kewajiban kamu kepada Allah SWT dalam menunaikan zakat fitrah.

“Semoga kita senantiasa menjadi hamba-hamba yang selalu bersyukur kepada Allah swt akan karuninya, juga semoga usaha kita dalam pemenuhan kebutuhan hidup kita Allah swt berikan kehalalan serta keberkahan, dengan demikian apa yang kita kerjakan semuanya bermuara kepada Mardhotillah, hanya semata mencari keridhoan Allah SWT. Aamiin Ya Robbal Alamin,” tandasnya. (Jamaludin, MEI, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here