Bogordaily.net – Ketua DRPD Kota Bogor, Atang Trisnanto mendesak pemerintah Kota Bogor untuk memindahkan warga yang berada di zona hitam atau area sangat berbahaya rawan bencana ke daerah aman permukiman. Hal itu diungkapkannya saat meninjau lokasi longsor di Kelurahan Empang, Kamis, 16 Maret 2023.
“Kejadian ini menguatkan simpulan kita bersama bahwa Kota Bogor ini ada beberapa wilayah yang sangat berbahaya untuk ditempati dan waktu itu kita sudah memberikan rekomendasi untuk dipetakan. Tadi dengar-dengar dari Kepala Dinas Sosial ada petanya sebenarnya, antara hitam, merah, kuning dan hijau,” kata Ketua DRPD Kota Bogor, Atang Trisnanto, dikutip dari @pkskotabogor.
Ia menyatakan bahwa, DPRD datang ke lokasi longsor untuk menyampaikan rasa prihatin langsung kepada keluarga korban dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah bergerak dengan cepat, mengevakuasi beberapa korban dan berusaha mengeruk material longsor.
Lanjutnya, DPRD Kota Bogor ingin memastikan langkah penanganan dari pemkot pada tanggap darurat selama dua minggu ini oleh pemerintah setempat cukup baik. Hasil pemantauan ini pun terlihat usaha semua elemen sudah baik.
“Kami lihat Dinas Sosial, BPBD dan relawan sudah bergerak cepat. Jadi kalau untuk tanggap darurat kami anggap sudah berjalan sesuai harapan, namun tadi tahap pascabencana yang belum maksimal, yaitu apa? Relokasi yang belum berjalan secara cepat dan ini perlu menjadi perhatian kami bersama dengan pemkot, agar segera memastikan zona hitam yang sudah dipetakan ini (hunian warga) segera dipindahkan,” katanya.
Ia menyatakan bahwa, menyampaikan DPRD akan memantau surat keputusan (SK) kebencanaan yang berjalan.
Dikatakannya, menurut laporan Dinsos setempat lokasi longsor tebing penahan tanah (TPT) rel kereta api Stasiun Batutulis-Sukabumi menimpa lima rumah di RT07/RW04 Kampung Sirna Sari Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa, 14 Maret 2023 pukul 23.00 WIB, sudah masuk pemetaan sebagai zona hitam.
“Kalau tadi kata Pak Kepala Dinsos, ini masuk zona hitam. Semua sudah dipindahkan, tapi ini yang tersisa. Kemudian mau dipindahkan tapi keburu terjadi musibah ini,” kata Atang Trisnanto.***