Monday, 29 April 2024
HomeKabupaten BogorUsai Pandemi, Disbudpar Bakal Adakan Festival Helaran Tahun Ini

Usai Pandemi, Disbudpar Bakal Adakan Festival Helaran Tahun Ini

Bogordaily.net – Usai Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia khususnya di Indonesia, banyak tertunda dan dibatalkan salah satunya yakni Budaya Daerah (Helaran) di Kabupaten Bogor.

Di 2023 ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor sudah merencanakan pekan budaya tersebut dengan menampilkan kesenian dan budaya anak bangsa.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Deni Humaedi mengatakan, Helaran itu rencananya akan diselenggarakan di Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor dengan menyuguhkan panggung yang megah.

“Rencana di Juni atau Juli. Tempatnya Pakansari. Nanti setiap Kecamatan ada perwakilannya untuk datang. Dan akan dibuat panggung yang besar,” ungkap Deni Humaedi, Rabu 1 Maret 2023.

Baca Juga: BPBD Kota Bogor Gercep Tangani Dahan Pohon yang Menghalangi Jalan

Kadis Disbudpar menyebut, kegiatan ini sudah tertunda selama beberapa tahun akibat pandemi Covid-19. Nantinya, kata dia, Helaran ini akan dipercayakan kepada pihak ketiga.

“Ini juga kan sempet tertahan karena Covid-19. Kita juga akan menggunakan pihak ketiga. Nanti kita akan di pekan budaya atau bahkan dijadikan ke hari raya Bogor. Sekarang kita rencanakan dulu, karena bukan disbudpar saja yang meramaikan,” ujar Kadis Disbudpar kepada Bogordaily.net.

Ia mengaku, di awal Maret 2023 Disbudpar akan bertemu dengan sanggar-sanggar untuk dibentuk dan dikelola secara maksimal supaya, dapat dikemas dengan menarik agar masyarakat yang menyaksikan juga antusias.

“Sanggar yang kita angkat besok hanya 25. Di awal Maret besok kita juga akan buat tata kelola sanggar. Jadi sanggar tersebut bukan asal dibentuk tetapi bagaimana ngelolanya. Kita ingin mengajak agar Helarang ini dimiliki mereka dan sekarang sudah mulai perencanaan,” papar dia.

Baca Juga: Sepeda BEAM Beroperasi Lagi di Kota Bogor Dengan Aturan Baru

Menurutnya, ya menutup kemungkinan juga budaya itu akan membentuk kolaborasi antara tradisional dengan modern yang biasa didengar masyarakat.

“Kemudian, bagaimana kolaborasi tradisonal sunda dengan jazz dengan rock atau dengan laimnya. Ini sudah dalam proses,” jelas Deni.

(Mutia Dheza Cantika)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here