Friday, 3 May 2024
HomeBeritaSejarah Jembatan Merah Bogor, Saksi Bisu Perjuangan hingga Pusat Kuliner Tempo Dulu

Sejarah Jembatan Merah Bogor, Saksi Bisu Perjuangan hingga Pusat Kuliner Tempo Dulu

Bogordaily.net–  Bogor memiliki kisah yang cukup panjang. Konon, jembatan ini sudah ada sejak tahun 1881 atau sekitar 142 tahun berdiri di Kota Hujan. Berikut Bogor yang dirangkum dari berbagai sumber.

Bogor berlokasi tak jauh dari Stasiun Bogor. Jembatan ini juga berdekatan dengan Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Bogor di Paledang. Lebih tepatnya menghubungan antaran Jalan Kapten Muslihat dengan Jalan Veteran serta Jalan Merdeka.

Panjangnya sekitar 30 meter dan lebar kurang lebih 15 meter. Jembatan ini berdiri di atas Sungai Cipakancilan. memiliki panjang dan pernah menjadi saksi bisu perjuangan melawan penjajah.

Dari prasasti di jembatan tertulis keterangan jembatan pernah mengalami pelebaran dan diresmikan pada 13 April 1982 oleh Menteri Kesehatan pada saat itu.

Meski lokasinya di Jalan Kapten Muslihat, jembatan ini berada di empat wilayah yang saling bersebelahan. Wilayah tersebut yakni Kelurahan Paledang, Ciwaringin, Panaragan dan Cibogor.

Melansir Lovely.com, nama berasal dari warna jembatan ini didirikan. Kala itu bata yang digunakan berwarna merah sehingga menjadi cikal bakal penamaan hingga saat ini.

Jembatan Merah disebutkan pernah menyaksikan perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam mempertahankan Tanah Air.

Kala itu, para pejuang Indonesia memasuki Kota Bogor melalui Jembatan Merah. Mereka akan menyerang markas tentara Belanda yang ada di Jalan Bantammerweg atau sekarang bernama Jalan Kapten Muslihat.

Baca Juga: Sejarah Alun-Alun Kota Bogor, Dulu Taman Wihelmina Tempat Nongkrongnya Noni-Noni Belanda

Di atas jembatan inilah, pertempuran terjadi hingga menelan banyak korban jiwa. Para pejuang Indonesia pun banyak yang berguguran.

Seiring berjalannya waktu, pada masa orde baru persaingan antar tiga partai politik  sempat membuat warna jembatan berubah berkali-kali.

Jembatan yang semula merah pernah berubah menjadi kuning, hijau, dan merah. Seolah mewakili partai-partai politik tersebut.

Setelah runtuhnya rezim Orde Baru, warna jembatan dikembalikan ke asalnya yakni merah hingga saat ini. Bahkan tampilannya kini sudah lebih cantik. Terdapat tulisan Jembatan dan Merah di masing-masing sisinya.

Wisata Kuliner Tempo Dulu

Di sisi lain, melansir dari Mandalapos.co.id berdasarkan buku Catatan Bogor karangan Saleh Dasasminta, Cipakancilan dibuat oleh Kanjeng Aria Natangegara. Ia dikenal sebagai demang di Kampoeng Baroe pada tahun 1776.

Sungai ini dibuat untuk mengaliri persawahan di utara Dayeuh Bogor seperti Kebon Pedes, Cilebut, sampai Bojong Gede, Depok dan berakhir di Sungai Ciliwung.

Alur Cipakancilan kemudian dipecah menjadi kanal Cidepit. Pembagian airnya dimulai di daerah yang kini menjadi Manterena Lebak.

Konon, lokasi sekitar Jembatan Merah menjadi tempat rekreasi bagi penduduk Bogor zaman dulu. Terutama kalangan Belanda dan Eropa. Terutama hari Minggu dan hari-hari besar atau libur.

Gustaf Willem Baron van Imhoff, salah satu Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkedudukan di Istana Bogor konon kerap melihat kegiatan masyarakat di sekitar Jembatan Merah. Ia juga sambil jalan-jalan dan olahraga pagi. Tak hanya itu, ia juga sering menikmati jajanan khas Bogor yang dijual di kawasan tersebut.

Selain para pejabat Hindia Belanda, pada malam hari terutama malam minggu, Jembatan Merah ramai dikunjungi oleh para remaja.

Jembatan Merah Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan pengecatan di Jembatan Merah, Minggu 6 Desember 2022. (Foto: Kotabogor.go.id)

Keberadaan Jembatan Merah kini dipercantik. Wali Kota Bogor, Bima Arya bahkan gotong royong memperbaiki warna Jembatan Merah dengan melakukan pengecatan, pada Minggu 6 Desember 2022 lalu.

Pengecatan dilakukan Bima Arya bersama Dinas Perumahan dan Permukiman (Perumkim), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Camat Bogor Tengah dan warga Ciwaringin, Paledang, Cibogor dan Panaragan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here