Saturday, 4 May 2024
HomeKota Bogor50 Personil Satpol PP Kota Bogor Bantu Atur Rekayasa Lalulintas Otista

50 Personil Satpol PP Kota Bogor Bantu Atur Rekayasa Lalulintas Otista

Bogordaily.net – Sebanyak lima puluh personel Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) Kota Bogor disiagakan dalam rekayasa arus lalulintas tahap dua.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memutuskan memberlakukan jalan SSA menjadi dua arah yang dimulai pada Selasa 9 Mei 2023 malam.

Kepala Bidang (Kabid) Trantibum Satpol-PP Kota Bogor Andry Sinar Wahyudin menyebut, dari jumlah itu petugas di lapangan dibagi menjadi dua shift.

“Personel bertugas dari mulai pukul 08:00 WIB hingga 20:00 WIB dan dilanjutkan hingga pagi,” kata Andry, Rabu, 10 Mei 2023.

Menurutnya, terdapat delapan titik perbantuan dari terutama di jalur-jalur persimpangan.

Seperti di simpang Amaris, simpang Denpom, simpang Djuanda, simpang BTM, Suryakencana, Jalan Roda, dan Jalan Teras Suryakencana.

“Kita pantau di lapangan bersama anggota khususnya di Jalan Sudirman, titik yang cukup ramai. Di titik itu, kita menambahkan personil dengan diperkuat oleh jajaran Dishub,” tuturnya.

Untuk memperlancar arus lalu lintas, pihaknya juga menertibkan hal-hal yang menggangu ketertiban umum, salah satunya pedangan kaki lima atau PKL.

“Ada beberapa PKL yang sempat kami imbau untuk tidak berjualan di area trotoar seperti di BTM,” tuntasnya.

Baca juga : Kerja Sama PKN Bogor dan BAPAS KLAS II, Buka Layanan Paska Rehabilitasi

SSA Diterapkan Kemarin

Sebagai informasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akhirnya memutuskan untuk memberlakukan jalur Sistem Satu Arah (SSA) menjadi dua arah pada pukul 21:00 WIB, Selasa 9 Mei 2023.

Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan, pemberlakuan dua arah di jalur SSA merupakan masukan dari warga.

Rekayasa yang berjalan saat ini berdampak pada ekonomi yang cukup signifikan.

“Penurunan omzet pedagang hingga 60 sampai 70 persen,” kata Bima.

Selain pedagang, sambung Bima, okupansi (hunian, red) hotel di beberapa ruas jalan di Kota Bogor juga terdampak di angka 60 persen.

“Jadi ada dampak ekonomi yang cukup signifikan dan juga biaya transportasi yang melonjak karena bahan bakar, ongkosnya yang membengkak dan sebagainya,” ucapnya.

Oleh karena itu,  berupaya untuk mengevaluasi akan diberlakukan opsi rekayasa lalu lintas dengan kembali memberlakukan dua arah di beberapa titik SSA. (Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here