Saturday, 25 May 2024
HomeEkonomiBRI Bagi Dividen Secara Optimal dalam Empat Tahun ke Depan

BRI Bagi Dividen Secara Optimal dalam Empat Tahun ke Depan

Bogordaily.net–  PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau mampu membagikan dividen jumbo, bahkan hingga empat tahun ke depan. Hal ini lantaran kondisi fundamental kinerja yang kuat. Permodalan kuat yang dimiliki oleh perseroan atau emiten bersandi BBRI tersebut turut mempengaruhi hal tersebut.

Direktur Utama Sunarso mengatakan hingga Maret 2023 Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio permodalan tercatat mencapai sebesar 24,9%. Angka ini jauh melampaui ketentuan Basel III, yakni 17%.

Sunarso mennyebut apabila setiap tahun rasio permodalan berkurang 2% untuk tumbuh, maka artinya perusahaan masih memiliki ruang untuk tidak menahan laba untuk mempertebal permodalan hingga empat tahun ke depan. Sehingga laba dapat digunakan untuk pembagian dividen kepada pemegang saham.

Baca Juga: Kuartal I-2023, BRI Catatkan Pertumbuhan Bisnis Wealth Management 19,96%

“Berapa pun labanya harus dibagi dalam bentuk dividen,” kata Sunarso dalam Webinar Investalk Series, Kamis, 11 Mei 2023 dalam

Dari laba bersih yang dikantongi sepanjang 2022 yang mencapai senilai Rp51,4 triliun, sebanyak 85% di antaranya atau Rp43,94 triliun dibagikan dalam bentuk dividen.

Jika menilik pembagian dividen tahun sebelumnya, membagikan dividen tunai tahun buku 2021 kepada pemegang saham sebesar Rp26,4 triliun atau sekurang-kurangnya Rp174,23 per lembar saham. Jumlah ini setara 85% dari total laba .

Sunarso menambahkan, dengan rasio permodalan yang kuat, berhasil mencatat tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) mencapai 3,28% dan tingkat pengembalian modal atau return on equity (ROE) sebesar 21,18%.

tercatat sebagai bank yang memiliki modal besar yang mampu mengoptimalkan modal tersebut untuk mendulang laba.

Kinerja perseroan yang semakin baik ini juga dibuktikan dari kinerja positif di kuartal I tahun 2023. BRI mengantongi laba bersih senilai Rp15,56 triliun, naik 27,43% yoy. Laba bersih bank plat merah yang fokus pada segmen UMKM ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) yang sebesar 7,79% yoy menjadi Rp32,77 triliun.

Selain itu, laba BRI juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang naik 11,42% yoy menjadi Rp5,07 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.

Pertumbuhan pendapatan itu diikuti dengan efisiensi yang dilakukan BRI. Hal ini terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 68,26% per kuartal I/2022 menjadi 64,47% pada triwulan pertama tahun ini.

Adapun total kredit yang disalurkan bank mencapai Rp1.180,1 triliun per kuartal I/2023, naik 9,7% yoy. Aset bank pun naik 10,46% yoy menjadi Rp1.822,97 triliun. Pada periode yang sama, dana pihak ketiga (DPK) bank senilai Rp1.255,45 triliun, naik 11,44% yoy.  Jika dirinci, dana murah atau current account savings account (CASA) BRI naik 13,01% yoy menjadi Rp810,09 triliun.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here