Wednesday, 8 May 2024
HomeEkonomiIndeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM di Indonesia Meningkat pada Kuartal...

Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM di Indonesia Meningkat pada Kuartal II 2023

Bogordaily.net — Indeks bisnis BRI terus meningkat. Di Indonesia, para pengusaha mikro, kecil, dan menengah () terus berkembang pesat pada kuartal II 2023.

Hal ini terlihat dari hasil Indeks Bisnis Q1-2023 dan Ekspektasi Q2-2023 yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Research Institute.

Indeks Bisnis Q1-2023 mencapai level 105,1, menunjukkan bahwa ekspansi bisnis terus berlanjut.

Beberapa faktor yang mendorong ekspansi ini adalah kehidupan yang semakin normal setelah pandemi dan daya beli masyarakat yang semakin kuat, yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa.

Indeks Bisnis UMKM BRI:

Selain itu, panen besar tanaman pangan di beberapa daerah produsen sedang berlangsung dengan harga jual yang tetap menarik.

Terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Idul Fitri. Hal ini mendorong peningkatan harga jual barang dan jasa.

Para pelaku menyambut Q2-2023 dengan optimisme, percaya bahwa aktivitas usaha mereka akan terus meningkat.

Ekspektasi indeks bisnis untuk 3 bulan mendatang meningkat menjadi 131,9, naik dari ekspektasi indeks sebelumnya sebesar 130,1.

Baca Juga: BRI Perkenalkan Start Up Plépah ke Panggung Dunia

Peningkatan ekspektasi tersebut ditopang oleh perayaan Idul Fitri, mendorong permintaan dan harga barang dan jasa meningkat, puncak panen raya tanaman bahan makanan yang akan terjadi pada Q2-2023 dan kondisi cuaca yang semakin kondusif bagi sektor pertambangan, konstruksi, pertanian, dan perikanan laut.

Indeks Bisnis UMKM BRI:

Hasil riset juga mengungkapkan ekspansi bisnis terjadi di sebagian besar sektor usaha .

Sektor pertanian sebetulnya membaik dibandingkan kuartal sebelumnya, seiring dengan panen raya tanaman bahan makanan yang mulai berlangsung.

Namun, produksi beberapa komoditas pertanian terganggu akibat curah hujan yang tinggi dan musim trek kelapa sawit serta pupuk yang masih mahal.

Sedangkan sektor pertambangan terganggu akibat curah hujan yang tinggi dan berakhirnya perayaan Nataru membuat permintaan terhadap jasa pengangkutan (sewa mobil dan jasa transportasi lainnya) kembali normal.

Untuk sektor perdagangan, sektor hotel & resto/warung serta sektor jasa-jasa tetap ekspansi, namun sedikit melambat, yang antara lain disebabkan oleh normalisasi permintaan pasca Nataru.

Sedangkan sektor industri pengolahan aktivitasnya sedikit meningkat sehubungan dengan mulai meningkatnya permintaan menjelang puasa dan lebaran. Pada Q2-2023 ekspansi bisnis diperkirakan akan semakin pesat, terutama sektor konstruksi, pengangkutan dan pertanian.

Sejalan dengan usahanya yang tetap ekspansif, sentimen pebisnis UMKM pada Q1-2023 tetap baik, dalam arti pelaku UMKM menilai kondisi ekonomi, sektor usaha dan usaha yang dikelolanya saat ini secara umum masih baik.

Hal ini tercermin pada Indeks Sentimen Bisnis UMKM yang tetap berada di atas 100, tepatnya berada di level 121,6.

Indeks Bisnis UMKM BRI:

Namun, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya penilaian tersebut menurun yang terutama disebabkan oleh menurunnya penilaian pelaku UMKM terhadap kondisi ekonomi dan bisnis saat ini, sedangkan perkiraan ekonomi dan bisnis 3 bulan mendatang justru semakin membaik.

Pola ini terlihat di sebagian besar sektor usaha UMKM, kecuali sektor industri pengolahan yang sentimennya relatif stabil dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Dengan usaha yang masih ekspansif, pelaku UMKM tetap memberikan penilaian yang tinggi terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas utamanya, dengan indeks 137,4, tapi turun tipis dari kuartal sebelumnya 138,3.

Pelaku UMKM memberikan penilaian tertinggi terhadap kemampuan pemerintah menciptakan rasa aman dan tenteram serta menyediakan dan merawat infrastruktur.

Hasil riset ini sesuai dengan pernyataan Direktur Utama BRI Sunarso saat pemaparan kinerja keuangan BRI Kuartal I 2023 pada 27 April 2023 yang lalu.

Indeks Bisnis UMKM BRI:

Sunarso mengungkapkan bahwa UMKM masih memiliki prospek yang cerah ke depannya.

Prospek UMKM terdapat pada bisnis yang dekat dengan kebutuhan hidup, seperti makanan, makanan dan hulu hilirnya. Hulunya makanan adalah pertanian, terutama pertanian pangan itu tetap menarik bagi BRI.

“Jadi tetap yang menarik saya katakan adalah hal-hal yang terkait sama pangan termasuk hulu hilirnya. Hulu hilirnya di antaranya pertanian pangan kemudian produksi pangan itu sendiri, industri berbasis pangan, distribusi pangan, perdagangan pangan, dan kemudian baru makan saja tidak cukup, harus sehat, makanya yang terkait sama industri kesehatan itu yang kita support,” pungkas Sunarso.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here