Friday, 3 May 2024
HomeNasionalMenilik UMKM Binaan Smesco Indonesia yang Tembus Pasar Eropa

Menilik UMKM Binaan Smesco Indonesia yang Tembus Pasar Eropa

Bogordaily.net binaan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Smesco Indonesia dapat akses pemasaran produk dan sukses menembus pasar Eropa.

Ada dua yakni Agritek Desa Indonesia sebagai produsen kripik buah dan sayur organik asal Wonosobo, Jawa Tengah, serta Aristokrat Indonesia Global, asal Kebumen, Jawa Tengah, produsen keripik lanthing yang terbuat dari singkong.

Kedua itu telah memenuhi berbagai syarat mutlak produk layak konsumsi dan mendapatkan pesanan ekspor ke Eropa untuk memenuhi kebutuhan pasar makanan ringan.

Keberhasilan dua Smesco Indonesia untuk masuk dalam rantai pasok makanan ringan di Eropa merupakan hasil kerja sama KemenKopUKM.

Ikut Program Smesco Indonesia

Dengan Program Promosi Impor Swiss (SIPPO) keduanya bekerjasama pembangunan ekonomi, untuk memperkuat dan mempermudah integrasi para masuk ke dalam sistem perdagangan dunia.

“Indonesia memiliki keunggulan sebagai pemasok utama berbagai produk hasil pertanian tropis di pasar global, sehingga Smesco melihat adanya permintaan pasar global. Dengan latar belakang itulah kemudian Smesco menyeleksi para pelaku yang memiliki produk eksotis lokal Indonesia untuk pasar ekspor,” ucap Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata, dalam rilisnya, di Jakarta, Sabtu, 13 Mei 2023.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, yang mendorong UKM agar berkontribusi dalam pasar ekspor sehingga target kontribusi ekspor produk Indonesia tahun 2024 dapat menembus 17 persen.

431 Terdaftar di SIPPO

Program Promosi Impor Swiss atau SIPPO telah menyeleksi produsen produk mitra Smesco Indonesia sebanyak 431 UMKM terdaftar, lalu SIPPO dan tim kurasi Smesco menyaring sebanyak 111 UMKM yang memenuhi kriteria standar produksi produk dan pangan yang baik.

Pelaku UMKM tersebut tersebar di D.I Yogyakarta, Kulon Progo, Boyolali, Surabaya, Malang, dan Pasuruan dengan berbagai latar produk unggulan, di antaranya UMKM herbal dan jamu, UMKM produsen kecap manis kelapa, UMKM rempah vanilla, koperasi produsen gula kelapa semut, dan UMKM produsen tepung singkong.

“Setelah melalui proses kurasi produk yang ketat berstandar internasional, Program Promosi Impor Swiss atau SIPPO memilih UMKM Agritek Desa Indonesia sebagai produsen kripik buah dan sayur organik asal Wonosobo, Jawa Tengah, serta UMKM Aristokrat Indonesia Global, asal Kebumen, Jawa Tengah, produsen keripik lanthing yang terbuat dari singkong sebagai UMKM terpilih yang akan mendapatkan fasilitasi ekspor terintegrasi,” tuturnya.

Baca juga : KemenkopUKM Dorong Entrepreneur Hub Mampu Hasilkan Inovasi Kewirausahaan dari Kampus

Pasar Eropa khususnya Swiss memiliki standar keamanan pangan yang holistik dengan tingkat keamanan pangan tinggi, sehingga ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi UMKM ketika produknya kini bisa menembus pasar Eropa.

12 Point Penilaian

Setidaknya ada dua belas poin penilaian yang dilakukan oleh tim audit dari Program Promosi Impor Swiss yang menjadi acuan, apakah sebuah produk UMKM layak konsumsi dan aman.

Untuk pasar ekspor, UMKM utamanya kini harus memiliki sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yaitu sebuah sistem berstandar internasional untuk memastikan keamanan produk pangan hasil produksi UMKM.

Program Promosi Impor Swiss menerapkan sistem seleksi independen yang sangat detil terhadap calon UMKM mitra terpilih, yakni selain isu keamanan pangan.

Lalu, kebersihan ruang produksi dan originasi bahan baku, dampak sirkulasi ekonomi terhadap petani, serta masyarakat sekitar menjadi poin yang sangat penting dalam proses seleksi.

“Keunggulan UMKM terpilih tersebut yakni tidak hanya sehat dan aman untuk dikonsumsi. Perbedaan signifikan ada di ekosistem bisnisnya yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi petani, dengan komposisi setiap petani bukan hanya sebagai pemasok saja, namun juga menjadi bagian dari porsi pemilik saham, sehingga model bisnis UMKM seperti ini memberikan dampak peningkatan ekonomi berkesinambungan bagi petani dan masyarakat sekitar,” kata Leonard.***

Copy Editor: Riyaldi

Simak Video Lainnya dan Kunjungi YouTube BogordailyTV

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here