Wednesday, 8 May 2024
HomeBeritaSiapa Pembakar Alquran di Swedia? Ini Identitas dan Tampang Pelakunya

Siapa Pembakar Alquran di Swedia? Ini Identitas dan Tampang Pelakunya

Bogordaily.net – Siapa pembakar Alquran di ? Topik ini jadi perbincangan publik, seiring dengan kabar pembakaran Alquran di negara itu.

Akibat aksi itu, umat muslim se dunia murka dan berunjukrasa mengecam aksi tersebut.

Baca Juga: Tempat-tempat Wisata Keluarga di Bogor yang Seru untuk Liburan Idul Adha, Cek!

Identitas Siapa Pembakar Alquran di ?

Melansir dari Aljazeera.com, aksi keji pembakaran dan merobek Al Quran ini dilakukan oleh seorang warga Irak bernama Salwan Momika, yang telah melarikan diri ke beberapa tahun yang lalu.

Kejadian ini mengundang perhatian dunia dan menimbulkan kontroversi yang tidak dapat diabaikan.

Foto Wajah Pelaku Pembakar Alquran di Tersebar 

Foto aksi kontroversial ini menunjukkan seorang demonstran yang membakar Al Quran di luar masjid pusat Stockholm pada tanggal 28 Juni 2023.

Dalam gambar tersebut, terlihat dengan jelas wajah pria berusia 37 tahun tersebut, yang menjadi sosok kontroversial di balik tindakan kebencian ini.

Gambar ini diabadikan oleh TT News Agency dan diunggah melalui Reuters.

Reaksi terhadap aksi ini sangat beragam.

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, dengan tegas mengutuk tindakan tersebut dan menyatakan bahwa protes semacam itu tidak dapat diterima atas alasan kebebasan berekspresi.

Kecaman Dunia Atas Pembakaran Alquran di  

Umat Islam di seluruh dunia merasa tersinggung dan marah dengan kejadian ini.

Secara bersamaan, mereka berseru ‘Tuhan Maha Besar' dalam bahasa Arab sebagai bentuk protes dan keprihatinan mereka.

Namun, tidak semua reaksi berakhir damai. Salah seorang demonstran bahkan mencoba melemparkan batu ke arah pelaku, tetapi ia segera ditahan oleh polisi setempat.

Keputusan polisi untuk memberikan izin protes pada hari raya Idul Adha menuai kekecewaan dari perwakilan masjid.

Direktur Masjid dan Imam, Mahmoud Khalfi, menyatakan kekecewaannya terhadap polisi yang tidak mengalihkan demonstrasi ke lokasi lain yang diizinkan oleh undang-undang.

Sebelumnya, otoritas telah menolak beberapa permohonan untuk demonstrasi anti-Quran.

Namun, keputusan tersebut dibatalkan oleh pengadilan dengan alasan melanggar kebebasan berbicara.

Konsekuensi dari kejadian ini tidak hanya berdampak pada keadaan internal , tetapi juga mempengaruhi pembicaraan mengenai permohonan negara tersebut untuk bergabung dengan NATO.

Pada akhir Januari, Turki menangguhkan pembicaraan dengan karena adanya insiden pembakaran Al Quran di dekat kedutaan Turki di Stockholm.

Reaksi dari negara-negara lain pun turut disuarakan. Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Vedant Patel, mengungkapkan bahwa tindakan pembakaran Al Quran tersebut tidaklah sopan dan sangat menyakitkan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here