Bogordaily.net – Warga Kampung Kopo, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, menggeruduk sebuah proyek yang bakal dijadikan Restoran Pagi Sore, di Jalan Raya Puncak, tepat di samping Kantor Kecamatan Cisarua.
Warga protes aktivitas pembangunan sumur bor yang dilakukan di dalam area proyek. Warga menilai, akibat kegiatan sumur bor tersebut membuat sumber air warga mengalami penurunan debit air bahkan hingga kekeringan.
Tokoh masyarakat Desa Leuwimalang, Feri Ferdian, mengatakan, pembangunan sumur bor yang dilakukan Restoran Pagi Sore itu mengakibatkan terganggunya debit air warga di Kampung Kopo RT 03 RW 02 Desa Leuwimalang.
“Ada sekitar 80 kepala keluarga yang kena dampak sumur bor yang dibuat Rumah Makan Pagi Sore,” ujar Feri.
Feri juga mempertanyakan perizinan pembangunan sumur bor tersebut. Sebab, sampai saat ini warga yang berada persis di belakang proyek Restoran Pagi Sore ini tidak pernah dimintai persetujuan pembangunan sumur bor itu.
Baca Juga : 18 Kloter Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air
“Nama-nama kepala keluarga di Kampung Kopo Parkit yang pasokan air sumurnya terganggu di antaranya, rumah RT 03, Asep, Jalil, Yana, Yani, Farid, Indro, Maman, Dilong, Dayat, Halimi, Fahrudin, Namun, Dani, Roni dan saya sendiri. Nama-nama itu yang sangat paling terdampak, dan ada beberapa kepala keluarga lainya yang terdampak,” sebutnya
Sementara, salah satu penanggungjawab pada proyek pembangunan Restoran Pagi Sore yang kerap dipanggil Begur, mengatakan, perlu bukti secara menyeluruh soal kekeringan air di warga Kampung Kopo Parkit tersebut. Sebab, kata dia, bisa saja kekeringan warga tersebut diakibatkan adanya sumur bor yang dilakukan pihak lain.
“Jadi harus dipastikan dulu kekeringan warga itu akibat sumur bor yang dibuat di sini atau ada pihak lain yang membuat sumur bor juga, atau memang ada faktor lainnya,” ujar Begur kepada wartawan.(Acep Mulyana)