Bogordaily.net – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab pertanyaan mengenai kelanjutan pembangunan trase Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek yang direncanakan akan diteruskan ke Bogor dan Depok.
Menurutnya, saat ini pembangunan LRT baru berada pada tahap pertama, namun ada kemungkinan untuk dilanjutkan ke wilayah Bogor dan Depok.
“Jadi ini kan baru tahap pertama, mestinya gak hanya sampai di Cibubur tapi sampai di Bogor. Kemudian yang arah Bekasi juga sama, juga mungkin yang ke arah Depok, Tangerang semuanya. ini memang baru tahap pertama,” ungkap Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Kamis (3/8/2023).
Jalur LRT Jabodetabek
Jalur LRT Jabodebek saat ini terdiri dari 6 lintas pelayanan, seperti Cawang – Cibubur, Kuningan – Dukuh Atas, Cawang – Bekasi Timur, Dukuh Atas – Palmerah – Senayan, Cibubur – Bogor, dan Palmerah – Grogol.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, menjelaskan bahwa segmen awal yang dibangun hanya mencakup 3 lintas pelayanan untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah penunjang DKI Jakarta seperti Depok, Bekasi, dan sekitarnya.
“Jika mengacu pada Perpres 98/2015 maka rutenya akan disambung dari Depok ke Bogor. Insyaallah setelah pemilu 2024,” katanya.
Walikota Bogor Bima Arya Kecewa
Wali Kota Bogor, Bima Arya, merasa kecewa karena proyek LRT belum sampai Bogor, hal ini disebabkan oleh tertundanya keputusan dari pemerintah pusat.
Wali kota telah menyiapkan infrastruktur untuk menunjang LRT Jabodebek, termasuk konversi angkot menjadi bus dan trem, serta rencana membangun kawasan berorientasi transit (TOD) di Bogor.
Namun, terdapat hambatan dari segi pendanaan dan pembebasan lahan, di mana diperlukan anggaran sekitar Rp 10 triliun untuk membangun jalur hingga Bogor.
Pemerintah pusat sedang mendorong untuk menyelesaikan proyek tersebut, namun kemungkinan penyelesaiannya baru setelah pemilu tahun 2024, mengacu pada Perpres 98 tahun 2015 tentang pembangunan LRT Jabodebek.***