Bogordaily.net – Restoran bersejarah di Gunung Geulis Bogor yang berusia 300 tahun, wajib masuk list traveling.
Namanya Amagaluh The Heritage, sebuah restoran bersejarah yang mungkin bisa dibilang sebagai bangunan resto tertua di Bogor.
Penampakkan sangat kental dengan suasana zaman dulu. Seperti yang diabadikan akun Instagram @pinotjohnny. Nampak bangunan lama yang nampak estetik.
Om Jonny juga menceritakan sejarah restoran ini.
Dari Kampung Melayu Martapura Banjarmasin ke Bogor
Tapi, cerita ini tidak dimulai di Bogor. Resto ini memiliki asal-usul yang unik. Pada tahun 2010, Amagaluh The Heritage dipindahkan dari Kampung Melayu Martapura Banjarmasin, dengan proses bongkar pasang yang memakan waktu lebih dari 4 bulan.
Pekerja ahli direkrut langsung dari Banjarmasin untuk memastikan perpindahan ini berlangsung dengan sempurna.
Rumah Adat Banjar dengan Type Bubungan
Yang membuat Amagaluh The Heritage semakin menarik adalah rumah adat Banjar yang menjadi fondasi bangunannya.
Bangunan ini adalah tipe Bubungan, yang umumnya digunakan untuk hunian raja-raja.
Namun, tak hanya itu, terdapat 11 tipe rumah adat Banjar, dan rumah ini mewakili kasta tertinggi di antaranya.
Transformasi dari Kolong Rumah Panggung ke Resto dan Cafe
Pada awalnya, kolong rumah panggung ini memiliki ketinggian 2 meter dan berdiri di atas permukaan danau.
Namun, demi transformasi menjadi restoran dan kafe yang nyaman, kolong rumah panggung ini ditinggikan menjadi 2,8 meter.
Hal ini memungkinkan Amagaluh The Heritage untuk menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan pemandangan yang menakjubkan.
Lokasi dan Jam Buka
Amagaluh The Heritage berlokasi di Gunung Geulis Sukaraja Bogor, menawarkan pengunjungnya pengalaman makan yang tidak hanya lezat, tetapi juga sarat dengan sejarah.
Restoran ini buka mulai pukul 9.00 sampai 19.00 WIB, dengan pengecualian pada hari Senin dan Selasa yang tutup.
Amagaluh The Heritage bukan hanya sekadar restoran, melainkan sebuah penanda sejarah hidup yang terus berlanjut di tengah kesibukan modern di Bogor.
Tempat ini menyuguhkan citra unik dari masa lalu yang telah terjaga dengan baik selama tiga abad lamanya.***