Bogordaily.net – Bupati Bogor, Iwan Setiawan, meminta perusahaan swasta di Kabupaten Bogor peka terhadap kondisi warga yang terdampak kekeringan.
Salah satu bentuk bantuan yang bisa diberikan oleh perusahaan swasta kepada masyarakat antara lain memberikan air bersih atau membangun Sarana Air Bersih (SAB).
BPBD Kabupaten Bogor mencatat, hingga Kamis 19 Oktober 2023, jumlah desa dan kelurahan yang terdampak kekeringan mencapai 208 desa/kelurahan yang tersebar di 38 kecamatan dari 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
“Sekarang kan banyak masyarakat yang terdampak elnino ya, sulit mendapatkan air bersih karena sumurnya kering, yang di daerah terdekat dulu lah dibantu,” kata Bupati Bogor Iwan Setiawan.
Menurutnya, bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar dengan memberikan bantuan air bersih adalah salah satu bagian kewajiban perusahaan tentang corporate sosial responsibility (CSR).
“Harus jadi prioritas ke wilayah terdekat. Jangan hanya mengatakan ‘kami sudah mengeluarkan', padahal datanya ga ada. Bantuan terhadap masyarakat itu harus rutin terdata akurat,” ungkap Iwan Setiawan.
Terpisah, salah satu keluhan dirasakan masyarakat Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong. Di tengah musim kemarau panjang, warga belum mendapatkan bantuan air bersih dari perusahan swasta yang berada di wilayahnya.
Kepala Desa Ciadeg, Wahyu Rahayu membenarkan bahwa di wilayahnya terdapat perusahaan air minum PT CS 2 Pola Sehat. Namun perusahaan itu diduga belum memperhatikan kebutuhan warga sekitar.
“Ya, perusahaannya sebagian masuk wilayah Desa Ciadeg. Kami pernah meminta permohonan bantuan toren air kapasitas 5 ribu liter air untuk warga desa yang terdampak kekeringan kepada perusahaan tersebut,” ujar Wahyu Rahayu.
Kemudian, sambungnya, Pemerintah Desa Ciadeg telah mengirimkan surat permohonan bantuan sejak tanggal 11 September 2023 lalu.
“Namun hingga kini belum mendapat tanggapan dari pihak perusahaan. Padahal ada ribuan KK di Desa Ciadeg yang membutuhkan air bersih, karena sumur warga sudah mengering akibat musim kemarau. Yang parah itu sekitar lima RW, kalau dihitung ada seribu KK lebih,” ucapnya.
Wahyu Rahayu berharap, Perusahaan PT CS 2 Pola Sehat lebih peduli kepada warga sekitar yang terdampak kekeringan.
“Saya hanya berharap perusahaan itu membantu warga kami yang Kekeringan, karena toren yang dibuat di desa tidak cukup untuk memenuhi seluruh warga desa Ciadeg,” ujarnya.***
(Acep Mulyana)