Sunday, 24 November 2024
HomeKota BogorPemkot Bogor : Longsor di Underpass Batutulis Karena Bencana Alam

Pemkot Bogor : Longsor di Underpass Batutulis Karena Bencana Alam

Bogordaily.net – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perhubungan dan BPBD, serta Satlantas Polresta Bogor Kota duduk bareng rapat membahas penanganan jalan pasca longsor di kawasan proyek Underpass Batutulis bersama Direktorat Jendral Perkeretaapian (DJKA) dan Balai Teknis Perkeretaapian (BTP).

Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina mengatakan, dalam pertemuan ini semuanya sepakat bahwa peristiwa yang menyebabkan jalan longsor di area proyek underpass Batutulis karena bencana alam.

Kemudian, dilakukan juga kesepakatan untuk penanganan pasca bencana dan percepatan penanganannya.

“Hasil dari pertemuan ini, pihak DJKA minta waktu sampai tanggal 10 Desember untuk penanganan sementara dan kita sepakat. Artinya, selama kurang lebih 3 minggu dari sekarang bahwa jalan tersebut bisa kembali dilintasi oleh kendaraan dua jalur,” kata Rena, Senin 20 November 2023.

Rena menjelaskan, Jalan Danasasmita (lokasi longsor) merupakan akses jalan hidup yang menghubungkan dari Kota ke Kabupaten Bogor, bahkan ke Sukabumi dan sebaliknya.

Sehingga jalan tersebut merupakan jalan yang banyak dilintasi kendaraan dan perlu adanya percepatan untuk perbaikannya.

“Jadi, nanti paling lama tanggal 10 Desember mereka akan membuka jalur tersebut kembali normal atau dua jalur kendaraan seperti semula,” ujarnya.

Masih kata Rena, kondisi yang terjadi saat ini tidak boleh berlarut-larut, karena selain aktivitas terganggu, pihaknya pun merasa kasihan terhadap petugas di lapangan seperti dari Dinas Perhubungan yang setiap hari mengatur lalu lintas, yang mungkin bisa saja menguras waktu dan tenaga akibat buka tutup jalur di lokasi tersebut.

“Kami pun tadi menyampaikan itu, dan mereka meminta waktu selambatnya 3 minggu ke depan. Kita percaya ini bisa dilakukan dalam waktu tersebut, apalagi yang menyampaikan soal waktu disampaikan langsung oleh Pak Dirjen DJKA,” ungkapnya.

Setelah itu, kata Rena, pihaknya akan melakukan supervisi terkait dengan kegiatan pembangunan mereka, membuka komunikasi yang biasanya belum optimal kini ditingkatkan lagi.

“Mereka minta supervisi ke kita, karena kan itu kegiatan pusat. Itu kan kegiatan Kementerian Perhubungan melalui Balai Teknik Perkeretaapian Bandung. Jadi komunikasi dan pertemuan akan kita lakukan lagi,” tandasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan, hasil pertemuan atau rapat ini pihaknya akan melakukan pola rekayasa lalu lintas bersama Satlantas Polresta Bogor Kota.

“Saat ini kita memberlakukan satu jalur selama 24 jam, artinya hanya diperbolehkan kendaraan dari arah Cipaku-Cihedeung ke Batutulis. Sedangkan dari arah sebaliknya, kita arahkan menggunakan jalur alternatif yaitu lewat BNR ke Cipinang Gading Rangga Mekar dan satu lagi ke Pabuaran Pamoyanan,” ujar Marse.

Sedangkan besok atau lusa, kata Marse, akan mulai diberlakukan pola rekayasa lalu lintas yang baru, yaitu diberlakukannya satu arah namun waktu yang selama 24 jam, kini diubah menjadi 12 jam secara bergiliran.

“Artinya, petugas yang siaga akan memberlakukan satu jalur dari arah Cipaku-Cihedeung ke Batutulis pukul 03.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB, pun sebaliknya dari arah Lawang Gintung ke Cipaku-Cihedeung pukul 15.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB,” kata Marse.

Sedangkan selama 12 jam saat diberlakukan satu jalur, maka pengendara diarahkan ke BNR yang masuk ke Cipinang Gading Rangga Mekar dan juga Pabuaran Bogor Selatan.

“Jadi, kendaraan besar yang tidak bisa melintas ke Cipinang Gading atau Pabuaran masih bisa melintas ke jalur utama (Batutulis), tetapi itu diberlakukan pukul 03.00 WIB – 15.00 WIB, begitu sebaliknya. Contohnya, bus Damri atau di jam-jam kerja ketika pemberangkatan di pagi hari bisa melintas jalur utama, dan pulangnya di sore hari sampai malam bisa lewat jalur tersebut. Ada petugas kami yang mengaturnya di sana,” jelasnya.

Ia menyadari pola rekayasa lalu lintas belum sepenuhnya diberlakukan besok, sehingga dibutuhkan sosialisasi yang masif kepada masyarakat, terlebih kepada para pengendara.

“Kita semua tim bersama instansi terkait akan sosialisasikan ini besok kepada masyarakat, sekaligus kita berlakukan pola rekayasa lalu lintas tersebut,” tandasnya.***

(Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here