Bogordaily.net – Era digital adalah masa dimana semua manusia dapat saling berkomunikasi sedemikian dekat walaupun saling berjauhan, dapat dengan cepat mengetahui informasi tertentu bahkan real time.
Teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia. Era digital telah membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif maupun perubahan yang tidak baik sebagai dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia.
Melihat perkembangan era digital saat ini, penggunaan perangkat digital bagi kehidupan manusia telah berpengaruh terhadap pendidikan anak, sehingga pengawasan dan pendampingan orang tua terhadap anak penting untuk dilakukan.
Orang tua harus terus belajar dan mengembangkan diri agar mampu mendampingi dan memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan potensi yang dimiliki anak.
Dengan adanya fenomena ini, WSI Kota Bogor menggelar Kegiatan Talkshow Pendidikan di Gedung Serbaguna DPRD Kota Bogor.
Kegiatan Talkshow Pendidikan, menghadirkan Narasumber, yang telah memiliki kompetensi dalam bidang nya.
Narasumber
Keynote Speaker Dr. H.Atang Trisnanto, S Hut, M.Si, Ketua DPRD Kota Bogor dan yang menjadi Narasumbernya :
1 Retno Listyarti , S.Pd. M.Si ( Komisioner KPAI Pusat 2017-2022)
2. Dr..Hj. Masitowati Gatot, Ir. M.Si., M.Ed (Dosen Pendidikan UIKA Bogor)
3. Syaikhul Muqorrobin MSc.Fin (Duta Ayah KPAID Kota Bogor)
4. Dr. Adilla Hikma Zakiati SpKFR (dr. Rehabilatasi Medik Tumbuh Kembang anak)
Kegiatan Pembukaan Talkshow dihadiri Pembina WSI Kota Bogor, ibu Yanti Dedie Rachim, Istri Wakil Wali Kota Bogor.
Jajaran Pengurus DPC Syarikat Islam Dan Pengurus Organisasi Sayap SI. Acara Talkshow Pendidikan dibuka Ketua DPC SI Subhan Murtadla.
Baca juga : Daftar Pemenang Miss Universe 2023, Indonesia ke Berapa?
Pembina WSI Kota Bogor, Yanti Dedie Rachim dalam sambutannya memberikan penekanan bagaiamana pentingnya dalam penguasaan Teknologi, terutama dalam dunia pendidikan.
“Peran guru dan orang tua bagi anak sangat penting dalam mendidik anak, khususnya di era perkembangan teknologi digital, memberi kan bimbingan dan pendampingan bagi anak,” ungkapnya.
Ibu Wakil Wali Kota Bogor menambahkan, kendati tidak bisa dipungkiri, selain memiliki nilai positif, internet juga punya dampak negatif yang jika tidak dikontrol, bisa berdampak buruk bagi perkembangan anak.
Hampir tidak ada anak yang tidak terpapar digitalisasi terutama melalui gadget ponsel dan internet.
“Menilai pentingnya menyuarakan literasi digital kepada masyarakat, khususnya orang tua dan guru dalam rangka melindungi keselamatan anak di ranah daring, terutama dari ancaman kejahatan seksual dan kekerasan,” tambahnya.
Diikuti 150 Orang
Sementara, Ketua PC WSI Kota Bogor, Anni Farhani memberikan keterangan, Kegiatan Talkshow Pendidikan ini dihadiri oleh Guru, Orang Tua dan Penggiat Pendidikan.
“Peserta yang mengikuti kegiatan ini ada 150 orang, yang tersebar dari berbagai sekolah yang ada di Kota Bogor,” ucapnya.
Kegiatan Talkshow Pendidikan ini merupakan bagian dari Kontribusi Organisasi bagi dunia Pendidikan.
“Memberikan Edukasi dan Pemahaman sebagai perlindungan anak dan tantangan orang tua di era digital sangat berat, dengan kemudahan akses internet pada anak, bebas terkoneksi tanpa sekat batas dan aturan,” lanjutnya.
Anak lebih pintar dari orang tuanya, dan informasi di internet bisa datang dari mana saja dan dari siapa saja. Anak ingin merasakan kebebasan yang lebih besar namun anak belum memahami risiko saat menjelajahi dunia digital,” ungkap Anni Farhani.
Baca juga : Irish Bella Gugat Cerai Ammar Zoni, Sudah Lewati Sidang Perdana
Ketua DPC SI Kota Bogor, Subhan Murtadla dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Talkshow Pendidikan yang dilaksanakan oleh WSI Kota Bogor, mengaharapkan kegiatan ini terus berkelanjutan dan berkesinambungan.
Dalam penguatan program edukasi pendidikan di era digital ini, tentunya harus melibatkan beberapa pihak
“Dengan kolaborasi berbagai elemen, berharap WSI dapat memberikan kontribusi kk bagi generasi muda, anak-anak semakin smart berinternet dan terlindung dari ancaman dampak negatif dunia digital,” kata Anni Farhani.
Untuk itu menurutnya perlu peningkatan SDM baik orang tua, pemerhati, komunitas dan masyarakat luas terutama para guru agar dapat mengetahui tentang bentuk-bentuk kekerasan anak melalui media daring.
“Dapat melindungi mereka dari bahaya eksploitasi dan kekerasan lainnya di dunia digital,” pungkasnya.***