Sunday, 28 April 2024
HomeNasionalProfil dan Jejak Karir Kusuma Wardhani, Legenda Panahan Indonesia yang Meninggal Dunia

Profil dan Jejak Karir Kusuma Wardhani, Legenda Panahan Indonesia yang Meninggal Dunia

Bogordaily.net legenda panahan Indonesia meninggal dunia pada hari Minggu, 12 November 2023, di usianya yang ke-59 tahun.

Indonesia kehilangan salah satu legenda olahraga terbesarnya, ia adalah pemanah ulung yang telah mengharumkan nama bangsa di berbagai kompetisi dunia.

Duka Bagi Dunia Olahraga

, berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, adalah seorang yang prestasinya tak terlupakan.

Ia telah membanggakan Indonesia di panggung internasional, terutama di Olimpiade Seoul 1988.

Di saat itulah, tonggak sejarah medali Indonesia di Olimpiade lahir dari cabang olahraga panahan, berkat panahan tajam Kusuma, Lilies Handayani, dan Nurfitriyana Siaman.

Mempersembahkan Medali Pertama

Bersama dalam nomor beregu putri, tiga Srikandi ini berhasil meraih medali perak, mengukuhkan posisi Indonesia di dunia olahraga.

Kemenangan ini bukan hanya mengharukan bagi mereka, tetapi juga bagi seluruh bangsa, karena ini adalah medali pertama yang berhasil diraih oleh Indonesia dalam Olimpiade sejak pertama kali berpartisipasi pada tahun 1952.

Selain prestasinya di Olimpiade, juga meraih medali perak dalam Asian Games 1990 dan medali perunggu dalam Asian Games 1994.

Prestasi-prestasi ini menjadi sebagian dari harta karun prestasi olahraga Indonesia yang disimpannya dengan rapi di lemari rumahnya di jalan Toddopuli, kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pengabdian Seumur Hidup

Berkat prestasinya, Kusuma diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan bertugas di Biro Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Selain itu, ia juga dipercayakan menjadi pelatih cabang olahraga panahan di Sulsel.

Pengabdian seumur hidupnya untuk olahraga panahan telah memberikan dampak positif yang tak terhingga bagi perkembangan olahraga tersebut di daerahnya.

Kenangan Olimpiade Seoul

selalu mengenang momen bersejarah di Olimpiade Seoul 1988.

Ia merasa beban yang sangat berat karena pada saat itu, Indonesia belum pernah mengantongi satupun medali.

Mereka gagal di kategori perorangan, dan satu-satunya harapan terletak pada nomor beregu putri setelah mengalahkan Unisoviet.

Namun, tantangan mereka tidak berakhir di sana.

Mereka harus berhadapan dengan tim panahan Amerika Serikat di pertandingan final.

Perasaan beban dan kekhawatiran tersendiri dirasakan oleh Kusuma dan rekan-rekannya, terutama karena Indonesia belum memiliki medali apa pun saat itu.

Kemenangan Bersejarah

Awalnya, Indonesia dan Amerika mencatatkan skor yang sama, yaitu 952 poin. Kusuma, Lilies, dan Nurfitriyana kemudian harus memanah ulang dalam nomor 70 meter untuk menentukan pemenang medali perak.

Setelah usaha, doa, dan kepercayaan diri yang besar, tiga pemanah Indonesia berhasil mengumpulkan 72 poin, sementara Amerika Serikat hanya meraih 67 poin.

Medali perak itu akhirnya menjadi medali pertama untuk Indonesia setelah 36 tahun berpartisipasi di Olimpiade.

Kusuma, Lilies, dan Nurfitriyana merayakannya dengan teriakan dan air mata haru di podium.

Kenangan dan Harapan

telah meninggalkan dunia ini, tetapi kenangannya akan selalu hidup dalam sejarah olahraga Indonesia.

Semoga harapannya untuk melahirkan berbakat dari Sulawesi Selatan, seperti dirinya, dapat terus terwujud.

Ia adalah legenda yang tak akan pernah dilupakan oleh bangsa ini.

Profil dan Jejak Karir Kusuma Wardhani, Legenda Panahan Indonesia yang Meninggal Dunia

Profil

Kusuma Wardhani dikenal sebagai legenda wanita yang berprestasi. Pada Olimpiade Seoul tahun 1988, ia meraih medali perak, mengukir prestasi gemilang.

Adang Adjijie: Suami Kusuma Wardhani

Adang Adjijie, suami Kusuma Wardhani, juga adalah mantan berprestasi.

Bersama Donald Pandiangan dan J. Sidik, Adang meraih medali perunggu dalam Asian Games 1978.

3 Srikandi di Layar Lebar

Kisah Kusuma Wardhani, 3 Srikandi lainnya, dan sang suami diabadikan dalam film biopik “3 Srikandi,” tayang pada 4 Agustus 2016.

Kusuma Wardhani diperankan oleh Tara Basro, sementara sang suami oleh Detri Warmanto.

Itulah ulasan dan informasi mengenai Kusuma Wardhani, perjalanan karir dan profil legenda panahan Indonesia yang meninggal dunia hari ini Minggu 12 November 2023. Selamat Jalan legenda panahan tanah air.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here